Lebaran:Hasto Tegaskan Tak Ada Pertemuan KETUA UMUM PDIP dan Jokowi

Lebaran:Hasto Tegaskan Tak Ada Pertemuan KETUA UMUM PDIP dan Jokowi

Foto: Home Mata Lokal Memilih Pilpres Pilpres 2024 Hasto: Megawati saat Lebaran Hanya Bertemu Tokoh Pro Demokrasi, Bukan Jokowi Selasa, 16 April 2024 14:22 WIB Tribun XBaca di App Penulis: Fersianus Waku Editor: Acos Abdul Qodir zoom-inHasto: Megawati s--

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Selasa16 April 2024.Sekertaris Jenderal  PDIP Hasto Kristiyanto Dengan Tegas Menyampaikan Tidak Ada Silahturahmi Atau Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat momen Lebaran 1445 H. 

Pernyataan Hasto ini merespons adanya video-video lama yang diunggah di media sosial dan dinarasikan sebagai pertemuan di Lebaran tahun ini.

BACA JUGA:Saya Enggak Ngikuti:Mahfud, soal 4 Menteri , Sidang Mahkamah konstitusi

BACA JUGA:Anggota TNI AL dan Brimob Bentrok di Sorong

"Saya mau klarifikasi juga bahwa video yang beredar tentang Pertemuan Antara Ibu Mega dan Pak Jokowi Pada Saat Lebaran Itu Sama Sekali Tidak Benar, tidak ada pertemuan," kata Hasto di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa 16 April 2024.

Dia menuturkan saat ini PDIP menjadi benteng dari demokrasi. Sehingga, kata Hasto, Megawati hanya akan bertemu dengan pihak-pihak yang memperjuangkan kepentingan bangsa daripada kelompok tertentu dan keluarga.

BACA JUGA:Kabupaten Pasuruan:Polisi Pastikan Wilayah Hukum Keamanan Aman Dan Terkendali

BACA JUGA:DiLahab Sijago Merah:Gereja Bethel Jonggol

"Kami menjadi benteng demokrasi. Sehingga, pertemuan hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, kedaulatan rakyat itu yang memperjuangkan demokrasi,"Ujarnya.

Hasto pun menyebut hubungan Megawati dan Jokowi sudah renggang setelah konstitusi dikhianati demi memberi jalan Gibran Rakabuming Raka maju di pilpres 2024.

BACA JUGA:Muncul Gerakan Salam 4 Jari:Di Media Sosial

BACA JUGA:Menko Polhukam: Ada Waktunya,Saya Mengundurkan Diri

"Ya ketika konstitusi sudah dikhianati, ketika demokrasi sudah dikebiri, ketika supremasi hukum sudah dilanggar," tutur Hasto.

"Spirit anti nepotisme, kolusi, dan korupsi, kemudian bersemai dengan dukungan kekuasaan, apakah ini kita biarkan? Sebagai bangsa pejuang, kita kan punya suatu prinsip,"Tegasnya.

Sumber: