Pelantikan Struktur Pengurus PDIP: Mega Wati Merangkap Sekertaris

Foto:Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri didampingi putranya yang juga Ketua DPP DPIP bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri melantik struktur pengurus DPP PDIP periode 2025-2030 di Bali. Juga,Untuk Hasto Kristiyanto dalam struktur pengurus baru partai berlambang banteng moncong putih Tidak Ada .
BACA JUGA:Pilgub Jakarta 2024:KPU DKI Tetapkan Pramono-Rano Menang
BACA JUGA:Hebat Prabowo :Diampuni,Putusan Diberikan Kepada Hasto dan Tom Lembong
Hasto Kristiyanto pada periode sebelumnya menjabat sebagai Sekjen PDIP, Hasto menghirup udara bebas pada Jumat,01 Agustus 2025 malam usai mendapatkan amnesti Presiden Prabowo Subianto. Hasto dapat amnesti setelah berstatus terpidana kasus suap PAW anggota DPR Harun Masiku dengan vonis 3,5 tahun penjara.
Megawati melantik jajaran DPP periode 2025-2030 di arena Kongres VI PDIP, Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu,02 Agustus 2025. Pelantikan itu termasuk posisi sekjen yang dinyatakan tetap dijabat oleh Megawati.
BACA JUGA:Dugaan: KPK Usut Korupsi Kuota Internet Gratis Masa COVID
BACA JUGA:Bersekutu Melawan Amerika:China Diblokir
"Atas nama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, saya melantik DPP PDI Perjuangan untuk membantu kerja-kerja partai. Apakah Saudara bersedia untuk dilantik?" tanya Megawati saat pengambilan sumpah pelantikan.
"Bersedia!" jawab para pengurus serentak.
Yang mana, seluruh pengurus DPP yang hadir berdiri di panggung utama, dan dengan dipandu langsung oleh Megawati, mereka mengucapkan sumpah jabatan secara bersama-sama. Tak ada nama Hasto dalam struktur pengurus baru ini, selain itu Hasto pun tidak hadir saat pelantikan berlangsung.
Berikut struktur lengkap DPP PDI Perjuangan 2025-2030:
Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
Struktur pengurus DPP PDIP 2025-2030
1. Ketua Bidang Kehormatan Partai - Komarudin Watubun
2. Ketua Bidang Sumber Daya - Said Abdulla
3. Ketua Bidang Luar Negeri - Ahmad Basarah
4. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif - Bambang Wuryanto
5. Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi - Djarot Saiful Hidayat
6. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif - Deddy Yevri Hanteru Sitorus
7. Ketua Bidang Politik - Puan Maharani
8. Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah - Ganjar Pranowo
9. Ketua Bidang Reformasi Hukum dan HAM - Yasonna H. Laoly
10. Ketua Bidang Perekonomian - Basuki Tjahaja Purnama
11. Ketua Bidang Kebudayaan - Rano Karno
12. Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan - Puti Guntur Soekarno
13. Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi Kerakyatan - Abdullah Azwar Anas
14. Ketua Bidang Penanggulangan Bencana - Tri Rismaharini
15. Ketua Bidang Industri, Perdagangan, dan Tenaga Kerja - Darmadi Durianto
16. Ketua Bidang Kesehatan - Ribka Tjiptaning
17. Ketua Bidang Jaminan Sosial - Charles Honoris
18. Ketua Bidang Perempuan dan Anak - I Gusti Ayu Bintang Darmawati
19. Ketua Bidang Koperasi dan UMKM - Andreas Eddy Susetyo
20. Ketua Bidang Pariwisata - Wiryanti Sukamdani
21. Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga - MY Esti Wijayanti
22. Ketua Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME - Zuhairi Misrawi
23. Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital - Muhammad Prananda Prabowo
24. Ketua Bidang Pertanian dan Pangan - Sadarestuwati
25. Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan - Rokhmin Dahuri
26. Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup - Eriko Sotarduga
27. Ketua Bidang Hukum dan Advokasi - Ronny Talapessy
28. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi - Andreas Hugo Pareira
Sekretariat dan Bendahara
29. Sekretaris Jenderal - Megawati Soekarnoputri
30. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Internal - Dolfie O.F.P.
31. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemerintahan - Utut Adianto
32. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kerakyatan - Sri Rahayu
33. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi - Adian Yunus Yusak Napitupulu
34. Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kesekretariatan - Yoseph Aryo Adhi Dharmo
35. Bendahara Umum - Olly Dondokambey
36. Wakil Bendahara Bidang Internal - Rudianto Tjen
37. Wakil Bendahara Bidang Eksternal - Yuke Yurike
Hasto Hadiri Penutupan Kongres, Megawati Menangis
Hasto Kristiyanto menghadiri penutupan Kongres PDIP di Nusa Dua Bali Convention Center, Sabtu (2/8), sekitar pukul 15.40 WITA. Hasto tiba di Kongres PDIP usai menghirup udara bebas pasca-menerima amenesti dari Presiden Prabowo.
Saat Hasto tiba arena Kongres PDIP, Megawati tengah memberikan pidato politik kepada ribuan kader. Sontak, kader di dalam ruangan berdiri menyambut kedatangan Hasto. Hasto berjalan menuju panggung, tempat Megawati tengah menyampaikan sambutan.
Terlihat Megawati tersenyum ketika Hasto berjalan ke panggung. Hasto tampak menuju kursi Megawati dan memberikan gestur hormat. Hasto pun terlihat mencium tangan Megawati. Presiden RI ke-5 itu tampak menitikkan air mata saat menerima ketibaan Hasto.
Megawati menggenggam tangan Hasto, berhenti sejenak hingga diberi semangat oleh para kader. "Megawati siapa yang punya, Megawati siapa yang punya," nyanyian kader di kongres.
Megawati terlihat menyeka air matanya dengan tisu, lantas terdengar meneriakkan merdeka. "Merdekaaa! Merdekaaaa! Merdekaaa! Yang saya katakan kebenaran itu akan menang," katanya.
Momen Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menangis saat Hasto Kristiyanto menghadiri penutupan Kongres ke-6 PDIP di Bali. (dok. Monang Sinaga)
Baca juga:
Megawati di Kongres PDIP: Saya Tak Butuh Kader Hanya Pandai Beretorika
Dalam pidatonya, Megawati mengaku kerap berdoa agar keadilan hakiki terus diterapkan di Indonesia. Menurutnya, Hasto hanya contoh dari sekian orang lain yang tidak mendapatkan keadilan hukum.
"Setiap malam, kalau saya sedang berzikir, saya sebut nama-nama, termasuk Pak Hasto," kata Megawati dalam pidato di Kongres PDIP.
"Saya minta kepada Yang di Atas, bukan minta apa-apa, keadilan yang hakiki pada orang-orang yang dibuat dari sisi hukum diperlakukan tidak adil. Banyak, Saudara-saudara. Pak Hasto itu hanya sebagai contoh soal saja," tambah dia.
Megawati lalu menyindir KPK. Sebagaimana diketahui, kasus dugaan suap dan penghalangan penyidikan yang membuat Hasto dibawa ke pengadilan berdasarkan penyelidikan lanjutan yang dilakukan KPK.
"Maaf ya, kalau saya lihat KPK sekarang, sedihnya bukan main saya. Saya lah yang membuat, namanya Komisi Pemberantasan Korupsi. Coba teman-teman, kalau sekarang modelnya kaya begini, lalu bagaimana? Coba saja dipikir. Kan aneh, saya merasa aneh kok," ucapnya.
Megawati lalu mengungkit soal amnesti yang diberikan Prabowo kepada Hasto. "Masa urusan begini aja Presiden harus turun tangan? Coba pikirkan. Lho saya kan pernah presiden. Jadi setelah liku-likunya. Coba kalian kayak gitu. Ya kan ya? Lucu ya? Kenapa sih? Kok KPK jadi begitu? Itulah," ucap dia.
Peluang Hasto Jadi Sekjen Lagi
Hasil Kongres PDIP di Bali, Megawati merangkap sebagai sekjen pada kepengurusan partai 2025-2030. Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning mengatakan Megawati memiliki pertimbangan tersendiri terkait kebijakan itu.
Sumber: