Perang Dagang Akan Terwujud:Gara-gara Aturan Trump

Perang Dagang Akan Terwujud:Gara-gara Aturan Trump

Foto:Presiden Amerika Serikat, Donald Trump--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam , Minggu 02 Feb 2025.Dengan Situasi Perdagangan Antar Negara Memanas Di Mana ,Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu memerintahkan tarif sebesar 25% pada impor Kanada dan Meksiko dan 10% pada barang-barang dari China mulai hari Selasa, dengan risiko memicu perang dagang baru yang menurut para ekonom dapat memperlambat pertumbuhan global dan memicu kembali inflasi.

BACA JUGA:Prediksi Harga Emas Pecah Rekor Tahun ini:Informasi Baik Buat Pemilik Emas

BACA JUGA:Donald Trump AkanHapus Pajak Tip di AS:Penuhi Janji Kampanye

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mulai memerintahkan kenaikan tarif 25% untuk impor produk-produk Kanada dan Meksiko serta China 10%. Ketetapan ini dinilai akan memicu perang dagang baru yang memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global.

Dikutip dari Reuters, Trump menandatangani tiga perintah eksekutif terpisah mengenai tarif setelah bermain golf di Florida pada Sabtu,01 Februari 2025. Dalam perintah tersebut, ia berjanji untuk mempertahankan bea masuk hingga keadaan darurat nasional atas narkoba fentanil dan imigrasi ilegal ke AS berakhir.

BACA JUGA:Janjikan Investasi :Mohammed bin Salman Ucapkan Selamat kepada Donald Trump

BACA JUGA:Efek Malapetaka:AS Jatuhkan 'Bom' Terbesar ke Rusia, China-India

Yang Terjadi, kekhawatiran yang diajukan pengusaha penyuling minyak dan negara bagian Midwest, Trump juga mengenakan bea sebesar 10% pada produk energi dari Kanada, sedangkan impor energi Meksiko menghadapi tarif penuh sebesar 25%.

Dengan jumlah hampir $100 miliar pada tahun 2023, impor minyak mentah menyumbang sekitar seperempat dari seluruh impor AS dari Kanada. Dalam kondisi tersebut, produsen mobil dinilai akan sangat terpukul.

Pasalnya, tarif baru yang tinggi pada kendaraan produk Kanada dan Meksiko membebani rantai pasokan regional yang luas, di mana suku cadang dapat melintasi perbatasan beberapa kali sebelum perakitan akhir. Tindakan AS tersebut memicu janji pembalasan langsung oleh Kanada dan Meksiko, tanpa ada reaksi langsung dari Tiongkok.

Lembar fakta Gedung Putih mengatakan tarif akan tetap berlaku hingga krisis mereda, tetapi tidak dirinci langkah yang perlu dilakukan ketiga negara untuk menangguhan hukuman. Adapun pengumuman tarif ini menepati janji Trump pada kampanye presiden 2024.

Yanga mana, Trump juga kerap menentang peringatan para ekonom tentang perang dagang baru dengan mitra dagang utama AS. Para ekonom khawatir kondisi tersebut akan mengikis pertumbuhan AS dan global, sekaligus meningkatkan harga bagi konsumen dan perusahaan.

BACA JUGA:Donald Trump AkanHapus Pajak Tip di AS:Penuhi Janji Kampanye

BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza Dan Hukuman Mati Netanyahu

Sumber: