Produk AS Mengalir: Trump Loyo ke China

Foto:Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sinyal penurunan tarif impor 145 persen --
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam , Jum'at 22 Agustus 2025.Akhirnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai melunak dalam kebijakan teknologi terhadap China. Terbaru, AS membuka peluang bagi Nvidia untuk menjual chip kecerdasan buatan (AI) generasi baru ke Negeri Tirai Bambu.
BACA JUGA:Donald Trump Tertarik:Putin Tawarkan Pertemuan Dimoskow
BACA JUGA:Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Masa Krisis 1998: Pengangguran Turun Terendah
Sumber Reuters menyebut Nvidia tengah menyiapkan chip khusus untuk China berbasis arsitektur terbaru Blackwell, dengan nama sementara B30A. Produk ini diprediksi lebih kuat dari model H20 yang selama ini diizinkan beredar di pasar China.
Trump bahkan menyebut H20 sudah "usang" dan membuka kemungkinan Nvidia bisa melepas chip generasi selanjutnya di China dengan kemampuan sekitar 30% hingga 50% lebih rendah dari versi global.
"Kami mengevaluasi berbagai produk untuk peta jalan kami agar siap bersaing sejauh pemerintah mengizinkan,"Ujarnya Nvidia dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters, Rabu 20 Agustus 2025.
"Semua produk kami dirancang hanya untuk penggunaan komersial yang bermanfaat dan telah mendapat persetujuan penuh dari otoritas terkait," Ujarnya mereka.
Raja Ecommerce Tutup di RI, Sekarang Pulang Kampung ke China
Langkah ini menandai perubahan besar kebijakan Washington. Sebelumnya, pemerintahan AS kerap membatasi penjualan chip canggih ke China dengan alasan keamanan nasional.
Nvidia sendiri menegaskan seluruh produknya dirancang untuk penggunaan komersial dan telah mendapat persetujuan otoritas terkait.
Perusahaan itu bahkan sudah menyiapkan dua produk baru untuk pasar China B30A dan RTX6000D, yang diproyeksikan bakal dikirim ke klien di China pada September mendatang, menurut salah satu sumber.
Kebijakan Trump ini dikhawatirkan memicu perdebatan baru di Washington. Legislator dari Partai Demokrat maupun Republik sebelumnya menolak keras relaksasi ekspor chip AI, dengan alasan dapat mengikis keunggulan teknologi AS di sektor kecerdasan buatan.
BACA JUGA:Ambalat: Terkait Permasalahan Malaysia Jadi Laut Sulawesi ,Respons Menlu Sugiono
BACA JUGA:Megawati Melantik Kembali :Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Yang Mana Nvidia dan sejumlah pihak lain berpendapat, menjaga klien China tetap menggunakan chip Nvidia penting agar para pengembang tidak sepenuhnya beralih ke produk pesaing seperti Huawei.
Huawei sendiri dikabarkan telah mencapai kemajuan besar dalam pengembangan chip, meski analis menilai perusahaan itu masih tertinggal dalam ekosistem perangkat lunak dan kemampuan memory bandwidth.
Sumber: