PURBAYA TOLAK : Bangun Family Office Pakai APBN

PURBAYA TOLAK : Bangun Family Office Pakai APBN

Foto:Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa --

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Rabu 14 Oktober 2025.Luar Biasa Talenta Dengan Tegas ,Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak Dengan Adanya Usulan  pembentukan family office di Indonesia yang dirancang Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan waktu masih menjadi Menko Kemaritiman dan Investasi di era Presiden Jokowi.

Yang Mana, kalau pembangunannya memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Purbaya mempersilakan pembangunan family office asalkan anggarannya tidak berasal dari kas negara.Purbaya tidak akan mengalihkan pos belanja APBN untuk pendirian family office di Indonesia.

"Saya sudah dengar lama isu itu (family office), tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya (APBN) enggak akan alihkan ke sana,"Ujarnya Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin,13 Oktober 2025 dikutip Detik Finance.

Purbaya memastikan hanya akan memberikan anggaran untuk program yang tepat. Dengan demikian pelaksanaannya diharapkan dapat tepat waktu, tepat sasaran dan tidak ada kebocoran.

"Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja,"Sambungnya.Purbaya juga menegaskan tidak terlibat dalam rencana pendirian family office. Selain itu, Purbaya mengaku belum terlalu memahami dari konsep pembentukan family office.

"Enggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya. Walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab,"Ucapnya.

Rencana pembentukan family office pertama kali diusulkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan ketika menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Mei 2024,Luhut mengatakan sejumlah negara, seperti Singapura, Hong Kong, hingga Abu Dhabi, bahkan Singapura sudah memiliki 1.500 family office. Karenanya, negara itu bisa menjadi rujukan Indonesia dalam membentuk family office.

Juga, pemerintah memproyeksikan investasi dari family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai US$500 miliar atau setara Rp8.151,95 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Jumlah tersebut merupakan 5 persen dari total dana yang dimiliki perusahaan keluarga atau family office di dunia sebesar US$11,7 triliun.

Family office biasanya menyediakan berbagai layanan, seperti manajemen investasi, perencanaan keuangan, dan perencanaan pajak.Di family office, menurut Luhut, investor asing dapat menaruh uang mereka tanpa dikenakan pajak dan hanya akan dikenakan pajak apabila terdapat penciptaan lapangan kerja dari investasi tersebut.

BACA JUGA:Antam Target Akhir 2025: Jual 45 Ton Keping Emas

BACA JUGA:Ketua Dewan Kehormatan Nasional Ingatkan Purbaya:Sehabis Bertemu Kepala Badan Gizi Nasional

Pada Saat akhir Juli , Luhut memastikan rencana pembentukan family office tetap berjalan meski rezim pemerintahan telah berubah dari Jokowi ke Prabowo Subianto.

Sumber: