Rp 7.043 T Luar Negeri RI Meningkat,Karena Ini?

Rp 7.043 T Luar Negeri RI Meningkat,Karena Ini?

Ilustrasi Hutang Luar Negeri --

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Senin 16 Juni 2025.Dengan Putaran Perekonomian Yang Tidak Bisa Di prediksi Mengakibatkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 mencapai US$ 431,5 miliar atau sekitar Rp 7.043 triliun (kurs Rp 16.316). Angka ini tumbuh 8,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2025 sebesar 6,4% (yoy).

BACA JUGA:WASPADA Rupiah Ambruk:Investor Pergi ke Pasar AS

BACA JUGA:Penyeranggan Rusia Akan Di lakukan:Sekjen NATO Waktunya Sudah Ditentukan

"faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global. Kenaikan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global,"Ujarnya Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Senin,16 Juni 2025.

Ramdan menyampaikan, posisi ULN pemerintah pada April 2025 sebesar US$ 208,8 miliar atau Rp 3.406 triliun atau tumbuh sebesar 10,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6% (yoy) pada Maret 2025.

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Hal ini seiring dengan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.

BACA JUGA:Elon Musk Dan Donald Trump Pertemanan Putus
BACA JUGA:Trump Dan Elon Musk Ribut Kemarin: Langsung Rusia Tawarkan Elon Musk Suaka Politik

Ramdan mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pemerintah. Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3% dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,7%), Jasa Pendidikan (16,4%); Konstruksi (12,0%), serta Transportasi dan Pergudangan (8,7%).

"Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,"Ujarnya.

BACA JUGA:Rupiah Akan Babak Belur:Perang Dagang Dimulai Besok

BACA JUGA:Investor Asing 10 Saham:Ini Saat IHSG Membayang

Ramdan menambahkan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih rendah. Pada April 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar US$ 194,8 miliar, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0% (yoy).

Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9% (yoy), setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 80,0% dari total ULN swasta. ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,9% terhadap total ULN swasta.

BACA JUGA:Hari ini Logam Mulia Terjungkal: Harga Emas Antam (ANTM)

BACA JUGA:Rupiah Akan Babak Belur:Perang Dagang Dimulai Besok

Yang Mana, Ramdan mengatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3% pada April 2025, dari 30,6% pada Maret 2025, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Ramdan mengatakan, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,"Tutupnya.

 

Sumber: