Mata Uang Asia,Rupiah Amruk:Gara Gara Dolar AS Menggila

Foto:Rupiah KO, Dolar AS Mengila--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Rabu 19 Februari 2025.Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan alasan dolar AS tetap tinggi dan berisiko menekan stabilitas nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
BACA JUGA:Investor Asing 10 Saham:Ini Saat IHSG Membayang
BACA JUGA:Badai PHK Besar-besaran :Robert Kiyosaki Peringatkan Krisis Ekonomi 2025
Perry mengatakan penguatan dolar AS ini salah satunya ditopang oleh imbal hasil surat utang AS atau US Treasury (UST) tetap tinggi, baik tenor 2 tahun ataupun 10 tahun.
"Itu kenapa berdampak kepada keharusan kita menjaga nilai tukar rupiah,"Ujarnya Perry.
Imbal hasil UST yang kuat ini mendorong indeks dolar AS, DXY, menguat terhadap mata yang dunia lainnya. Bahkan, dari catatan BI, DXY pernah menguat hingga level 107-109.
BACA JUGA:DIKOSONGKAN :Modal Asing dari Indonesia Capai Rp 9,57 Triliun!
BACA JUGA:ABRASI IHSG:Ini Penyebab IHSG Terkikis 2% Hari ini
"Hari ini 107 belum tentu minggu depan, apakah kembali ke 108-109 ini beri tekanan-tekanan ke nilai tukar termasuk rupiah,"Sambungnya.
Untuk menghadapi risiko ini, Perry menegaskan BI selalu berada di pasar dan dia mengaku setiap hari BI selalu melakukan intervensi, baik di pasar spot, maupun pasar DNDF.
BACA JUGA:Tersungkur Jadinya: Jatuh Rp8.000, Logam Mulia Harga Emas Antam
BACA JUGA:Vonis 20 Tahun Penjara :Putusan Banding, Hukuman Harvey Moeis
Upaya ini dilakukan untuk menjaga stabilitas rupiah.
"Jadi kami itu betul-betul, Bu Destry (Deputi Gubernur Senior) kami setiap hari intervensi baik spot maupun DNDF agar rupiah stabil," Tutupnya Perry.
Sumber: