Munculnya Data Inflasi AS :Wall Street Meluncur Gotong Royong

Munculnya Data Inflasi AS :Wall Street Meluncur Gotong Royong

Foto:Wall Street, Karyawan Lagi Terkejut Melihat Nilai Harga Saham --

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam,Sabtu 21 Desember 2024.Dengan Putaran Saham Dunia Kian Hari Berubah- Ubah,Indeks-indeks Wall Street meledak berjemaah pada Jumat,21 Desember 2024. Bahkan, Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan signifikan setelah Data Inflasi Amerika Serikat (AS) menampilkan Hasil Yang Lebih Tendah Fari Ekspektasi.

BACA JUGA:Dolar Mundur dekit ke Level Rp16.190Rupiah Balik Melawan

BACA JUGA:NEKAT ,Sebut Rusia Tidak Bisa Di Kalahkan :Putin Terbangkan 4.000 Tentara Iran dari Suriah ke Teheran

Dalam Hal ini, Dow Jones masih membukukan kerugian mingguan ketiga berturut-turut, melanjutkan tren pelemahan sejak 1970-an.

Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones ditutup melejit 498,02 poin (1,18%) di level 42.840,26. Sementara itu, S&P 500 melesat 

Pembacaan November pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), metrik inflasi pilihan The Fed, menunjukkan peningkatan 2,4% secara tahunan. Angka ini sedikit lebih rendah dari prediksi para ekonom dan berhasil meredam kekhawatiran yang memuncak awal pekan ini, setelah The Fed mengindikasikan pemangkasan suku bunga yang lebih terbatas di tahun mendatang akibat inflasi yang tetap tinggi.

BACA JUGA:Target Nyata! Rusia Marah Jenderalnya Dibunuh: Negara-negara NATO

BACA JUGA:Tidak Tertandingi Elon Musk: Harta Miskinpun Di Satukan Zuckerberg dan Bezos

Semua 11 sektor dalam indeks S&P 500 mencatat kenaikan pada Jumat, dengan sektor properti dan teknologi informasi menjadi pendorong utama. Dari seluruh saham di indeks pasar luas ini, hanya 53 yang ditutup melemah.

Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengungkapkan optimismenya terhadap data inflasi terbaru. Goolsbee menyatakan, angka inflasi ini memberikan harapan untuk kebijakan suku bunga yang lebih longgar di masa mendatang.

“Kami masih berada di jalur menuju target inflasi 2%. Meskipun data ini hanya mencerminkan satu bulan, saya optimistis bahwa ini menunjukkan bulan-bulan penguatan sebelumnya hanyalah hambatan sementara, bukan perubahan tren,” ujar Goolsbee.

BACA JUGA:Paman Sam Buat Was Was Dunia: Rupiah Di Pepet , Dolar Terbang ke Rp 16.000

BACA JUGA:Market Cap IHSG Ambruk Rp800 T : Sebab Asing Kabur

Pekan membeludak Volatilitas

Sumber: