SUKABUMI;Siswa SD Terjang Derasnya Arus Sungai
Foto:Siswa Dari Dua Desa Di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Harus Menyeberangi Sungai Yang Deras Demi Ke Sekolah (Sumber: akun medsos sehati gerak bersama)--
DISWAYPROBOLINGGO ID.Jawa Barat, Sukabumi,Sabtu 27 Januari 2024.Untuk Meraih Masa Depan Sekarang Ini Masih Ada Mengalami Penuh Perjuangan Miskipun Sudah Merdeka 78 Tahun Di Mana 2 Orang Siswa Sekolah Dasar (SD) asal Kampung Cikadaka, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus bersusah payah demi menimba ilmu. Sebab untuk bisa ke sekolah mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh bahkan harus menyeberangi Sungai Cidadap.
BACA JUGA:Irish Bella: Minta Ammar Zoni Penuhi Nafkah Anak
BACA JUGA:Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Yang Akan Terjadi Lagi Di Tahun 2024
Belum lama ini, sebuah video yang menunjukkan para pelajar berangkat ke sekolah dengan menyeberangi sungai viral dan menjadi perhatian publik. Video itu diunggah akun media sosial organisasi sosial dan kemanusiaan, Sehati Gerak Bersama.
Dalam video tersebut, beberapa anak naik ke ban dalam yang diikat tali tambang. Sedangkan para orang tua dan orang dewasa menahan tali itu agar ban tidak hanyut terbawa arus sungai yang deras.
Raut wajah panik terlihat dari orang tua yang membantu menyeberangkan anak-anak tersebut.
Kepala Desa Cidadap Deden Anta Nurman mengatakan anak-anak itu merupakan pelajar yang sekolah di SDN Pasir Pogor, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Menurut dia, ada sekitar 30 anak yang menimba ilmu di sekolah tersebut.
BACA JUGA:SAT SET: Sosialisasi, Ribuan Relawan Ganjar-Mahfud
Deden mengungkapkan semangat anak-anak untuk menimba ilmu tak didukung oleh infrastruktur yang memadai. Sehingga untuk sekolah saja, mereka harus menyeberangi sungai.
"Kondisi itu sudah lama terjadi karena tidak ada jembatan. Sudah bertahun-tahun yang lalu. Ini bukan dibuat-buat, karena saya sengaja ke sana untuk melihat [kondisinya]," Katanya.
Deden menyatakan, seusai menyeberangi sungai, para pelajar itu akan meneruskan perjalanan dengan jalan kaki melewati pesawahan dan perbukitan. Sehingga di saat musim hujan seperti ini, pihak sekolah meliburkan anak-anak tersebut demi keselamatan.
"Maksud libur di sana bukan disengaja, karena sudah mengetahui kondisi anak-anak," Katanya.
BACA JUGA:Fenomena Langka Hujan Es Terjadi Di Malang!
Sumber: