BATAL : 3 Negara BRICS Rencana Mata Uang BRICS

BATAL : 3 Negara BRICS Rencana Mata Uang BRICS

Foto: Presiden Rusia Presiden Vladimir Putin belum berencana untuk membuat mata uang khusus Bagi Negara-Negara Anggota BRICS--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta 18 Februari 2025.BRICS Akhir Membatalkan Rencana pembentukan mata uang BRICS sepertinya dipaksa melangkah mundur di tengah ancaman Presiden AS, Donald Trump yang akan mengenakan tarif 100% kepada kelompok yang mengganggu dominasi dolar AS .

BACA JUGA:Sebab Investigasi :Kejahatan Perang Israel di GazaAS Hukum Kepala ICC

BACA JUGA:Badai PHK Besar-besaran :Robert Kiyosaki Peringatkan Krisis Ekonomi 2025

Blok BRICS yang beranggotakan negara-negara berkembang utama itu berniat mengganti dolar AS dengan mata uang lain atau mendukung alternatif selain dolar AS. Namun selain ancaman Trump, adanya perbedaan pendapat antara anggota utama BRICS seperti India dan China menjadi hambatan dalam memajukan mata uang bersama. Pembentukan mata uang BRICS berawal dari momentum pada tahun 2022 setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap Rusia menyusul perang di Ukraina dan meningkatnya ketegangan antara Barat dan China. 

BACA JUGA:Serangan Mulai Serangan:Presiden ICC Kecam Trump Kenakan Saksi

BACA JUGA:Sebab Investigasi :Kejahatan Perang Israel di GazaAS Hukum Kepala ICC

Namun aliansi negara-negara berkembang itu terlalu beragam untuk membuat mata uang bersama sebagai sebuah kemungkinan. Meski begitu beberapa negara BRICS telah meningkatkan upaya perdagangan dalam mata uang lokal mereka untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. 3 Negara BRICS yang Batalkan Rencana Mata Uang BRICS.

BACA JUGA:Tidak Hadir:Takut Ditangkap ICC, Netanyahu Peringatan 80 Tahun Pembebasan Auschwitz di Polandia

BACA JUGA:NEKAT ,Sebut Rusia Tidak Bisa Di Kalahkan :Putin Terbangkan 4.000 Tentara Iran dari Suriah ke Teheran

1. Brasil Brasil memutuskan untuk membatalkan rencana pengembangan mata uang bersama BRICS selama masa kepresidenannya di blok tersebut tahun ini. Alih-alih melanjutkan rencana tersebut, Brasil akan lebih memfokuskan memfasilitasi perdagangan antarnegara menggunakan mata uang lokal. Keputusan menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump yang menantang dominasi dolar AS yang masih sangat kuat di pasar global. Beberapa pejabat pemerintah Brasil yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada Reuters bahwa rencana untuk mata uang bersama BRICS tidak berkembang lebih jauh dari sekadar wacana politik dan belum memasuki pembahasan teknis. Sebagai gantinya, negara-negara anggota BRICS akan berkonsentrasi pada reformasi sistem pembayaran internasional untuk memudahkan transaksi menggunakan mata uang negara masing-masing. Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang selama ini vokal mendukung pengurangan ketergantungan pada dolar AS, menekankan perlunya mencari alternatif mata uang dalam perdagangan internasional.

BACA JUGA:Alasan Erdogan Walk Out : Waktu Prabowo Pidato D-8 Turki

BACA JUGA:Semaunya Rusia Putuskan :Balas AS,Dengan Mengakhiri Peluncuran Rudal Berkekuatan Nuklir

2. India India tidak mendukung penciptaan mata uang bersama di antara negara yang tergabung dalam BRICS, namun India berusaha meningkatkan perdagangan dalam mata uang lokalnya. India menegaskan sama sekali tidak mendukung dibentuknya mata uang bersama BRICS , yang sempat digadang-gadang bakal menjadi pesaing dolar Amerika Serikat (USD). Selain tak ingin dicap AS mendukung dedolarisasi, India juga beralasan tak ingin berbagi mata uang dengan rivalnya sesama pendiri BRICS, China. Penolakan itu diungkapkan Menteri Perdagangan India Piyush Goyal yang menegaskan bahwa India tidak mendukung mata uang BRICS dalam bentuk apa pun. Goyal juga menegaskan bahwa India tidak ingin berbagi mata uang yang sama dengan China. Seperti diketahui, India dan China telah berselisih selama lebih dari lima dekade terkait sengketa perbatasan dan perang dagang. Menerima sikap China dinilai akan membuat pemerintahan Modi tampak lebih lemah dan menghambat prospek elektoralnya.

3. Rusia Sinyal putar balik rencana mata uang BRICS juga diungkapkan oleh Rusia, dimana Presiden Vladimir Putin belum berencana untuk membuat mata uang khusus bagi negara-negara anggota BRICS. Di Mana, pembuatan mata uang BRICS membutuhkan proses panjang yang tidak mudah. "Presiden (Vladimir) Putin belum berencana membuat sistem pembayaran apa pun untuk negara-negara (anggota) BRICS, seperti mata uang BRICS.Di Mana, kita tahu bahwa ini tidak mudah,"Ujarnya Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, dalam acara konferensi pers rutin yang dihelat di kediamannya di Jakarta Selatan. 

Sumber: