Tidak Hadir:Takut Ditangkap ICC, Netanyahu Peringatan 80 Tahun Pembebasan Auschwitz di Polandia
Foto:Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu takut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag 2024--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Israel.Sabtu,21 Desember 2024.Ketakutan Terjadi dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tidak akan menghadiri acara di Polandia untuk memperingati 80 tahun pembebasan Auschwitz Karena Risiko Penangkapan Dan Ekstradisi Berdasarkan Surat Perintah yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
BACA JUGA:Penggeledahan KPK Gedung BANK INDONESIA: Direktur Utama BI Bilang Efeknya Pengaruhi Rupiah
Surat kabar Polandia Rzeczpospolita melaporkan pada hari Jumat 20 Desember 2024 bahwa otoritas Israel tidak berupaya meminta agar Netanyahu diizinkan berpartisipasi dalam acara pada tanggal 27 Januari, di mana beberapa pemimpin dunia diperkirakan akan hadir. Pemerintah Polandia sebelumnya menegaskan komitmennya bekerja sama dengan ICC atas surat perintah penangkapan Netanyahu. Menteri Pendidikan Israel Yoav Kisch diperkirakan akan hadir menggantikan Netanyahu. Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Władysław Bartoszewski mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa pemerintahnya “diwajibkan untuk menghormati ketentuan ICC di Den Haag”, yang berarti tangannya terikat.
BACA JUGA:Militer Perang Putin : Rusia di Ambang Kemenangan, Pertahanan Ukraina Hancur Lebur
BACA JUGA:Karena Badai Ombak : Sentimen Negatif IHSG Ambruk
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas dugaan keterlibatan mereka dalam "kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan sejak 8 Oktober 2023 hingga 20 Mei 2024" di Gaza.
Genosida oleh Israel di Gaza masih berlangsung hingga saat ini. Tentara kolonial Israel telah membantai lebih dari 45.100 warga Palestina di Gaza.
BACA JUGA:Dunia Lagi Krisis Perdamaian :China Ngamuk, Tidak Nyaman Di Buat Amerika
BACA JUGA:Benar Kejahatan Perang di Gaza :Pensiunan Menhan Israel Sebut Netanyahu
Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak. Sementara itu, layanan ambulans Magen David Adom mengumumkan 14 orang kini dipastikan terluka akibat serangan rudal di Tel Aviv.
Para dokter mengatakan semua luka tersebut ringan dan disebabkan oleh pecahan kaca. Laporan sebelumnya menyebut rudal tersebut ditembakkan dari Yaman. Militer Israel mengaku gagal mencegat rudal tersebut.
Sumber: