Serangan Mulai Serangan:Presiden ICC Kecam Trump Kenakan Saksi

Serangan Mulai Serangan:Presiden ICC Kecam Trump Kenakan Saksi

Foto:Serangan Terbaru Dalam Serangkaian Serangan--

DISWAYPROBOLINGGO.ID,APaman Sam,Sabtu 8 Februari 2025.Presiden Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Tomoko Akane mengecam sanksi Amerika Serikat (AS) yang diumumkan terhadap lembaganya. Tomoko menggambarkannya sebagai serangan serius terhadap tatanan hukum global.

BACA JUGA:Donald Trump AkanHapus Pajak Tip di AS:Penuhi Janji Kampanye

BACA JUGA:Pertukaran Nilai Rupiah Dengan Dolar AS Hari Ini

Perintah Presiden AS Donald Trump terhadap mahkamah tersebut adalah "serangan terbaru dalam serangkaian serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkat yang bertujuan untuk melemahkan kemampuan Mahkamag untuk menegakkan keadilan", Ujarnya Tomoko Akane dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Sabtu08 Februari 2025.

BACA JUGA:Berakhir :NATO dadakan Beri Sinyal Perang Rusia dan Ukraina

BACA JUGA:Meluncur Terus :Harga Emas Cetak Rekor Termahal

"Ancaman dan tindakan koersif seperti itu merupakan serangan serius terhadap Negara-Negara Pihak Mahkamah, tatanan internasional berdasarkan supremasi hukum dan jutaan korban,"Sambungnya.

Saat Hari Kamis06 Februari  2025, Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif yang menjatuhkan sanksi pada ICC, Trump marah atas penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang Israel di Gaza.

BACA JUGA:Prediksi Harga Emas Pecah Rekor Tahun ini:Informasi Baik Buat Pemilik Emas

BACA JUGA:Perang Dagang Akan Terwujud:Gara-gara Aturan Trump

Tindakan tersebut termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap pejabat ICC, karyawan dan anggota keluarga mereka, bersama dengan siapa pun yang dianggap telah membantu penyelidikan mahkamah.

"Kami dengan tegas menolak segala upaya untuk memengaruhi independensi dan imparsialitas Mahkamah atau mempolitisasi fungsi peradilan kami,"Ujarnya Akane.

Akane mengatakan bahwa telah mencatat dengan "penyesalan yang mendalam" perintah Trump dan menekankan bahwa ICC "sangat diperlukan" mengingat kekejaman yang terjadi di seluruh dunia.

Sumber: