Ingin Perluas Kekuasaan:Duterte, Sanggah Presiden Filipina Pencandu Narkoba
Foto:Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (AFP)--
DISWAYPROBOLINGGO ID.Filipina, Senin,29 Januari 2024.Perselisihan yang telah lama dirumorkan bergejolak antara Eks Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dengan suksesornya, Presiden Ferdinand Marcos Jr, semakin terlihat jelas belakangan ini.
BACA JUGA:Gempa Berkekuatan 6,1 Magnitudo Terjadi di Guatemala
BACA JUGA:Gamsunoro, Salah Satu Kapal Yang Lolos Dari Hothi Dan Berhasil Melewati Laut Merah
Dalam pidatonya yang dipenuhi sumpah serapah pada Minggu 28 Januari 2024, Duterte menuduh Marcos Jr berencana untuk memperluas kekuasaan dan mengikuti jejak mendiang sang ayah, Ferdinand Marcos Sr, yang selama tiga periode (1965-1986) memerintah dengan tangan besi.
Tak berhenti di situ, Duterte juga menuding Marcos Jr — yang akrab disapa Bongbong, sebagai seorang pencandu narkoba.
Dikutip dari Associated Press, tudingan-tudingan pedas Duterte ini ia sampaikan di hadapan ribuan pendukung setianya di bagian selatan Kota Davao. Mereka murka, setelah beredar laporan soal kedatangan mendadak ke Filipina penyidik dari Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) pada bulan lalu.
BACA JUGA:Manuver Beijing China, 30 pesawat tempur dan enam kapal perang Dikerahkan Bergerak Menuju Taiwan
BACA JUGA:Kunjungan Hothi Ke Rusia, Dalam Upaya Mengakhiri Perang Di Gaza
Kedatangan para penyidik dari ICC, menurut Duterte, adalah untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang marak terjadi selama penerapan kebijakan anti-narkoba saat dirinya menjabat sebagai presiden pada 2016-2022. Namun, laporan mengenai kedatangan para penyidik itu belum dikonfirmasi kebenarannya.
Adapun Duterte dikenal dengan sikap kerasnya memberantas narkoba yang menyebabkan ribuan tersangka — sebagian besar orang miskin, tewas tanpa penjelasan. Tanpa memberikan bukti, Duterte menyebut nama Marcos Jr pernah tercatut di dalam daftar tersangka pengguna narkoba.
"Anda, para militer, Anda tahu ini, kita memiliki seorang presiden yang merupakan seorang pecandu narkoba," ujar Duterte, disambut oleh sorak-sorai dari para pendukungnya.
BACA JUGA:Korea Selatan Kini Krisis Penurunan Populasi
Menanggapi tuduhan Duterte, Badan Pemberantasan Narkoba Filipina pada Senin 29 Januari 2024 buka suara. Dijelaskan, nama Marcos Jr tidak pernah masuk ke dalam daftar tersangka yang dimaksud — bertolak belakang dengan klaim Duterte.
Sumber: