Netanyahu Manusia Terhina: Pemimpin Eropa Marah Besar Kepada Netanyahu

Foto:Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Knesset di Yerusalem--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Kamis,15 Mei 2025.Dengan Adanya Pemimpin Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron Marah ke Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Marcon marah pria 75 tahun itu menyebutnya telah melakukan perilaku "tidak dapat diterima" dan "memalukan".
Yang Mana, terungkap Selasa dalam sebuah wawancara TV lokal, TF1, sebagaimana dimuat AFP.
BACA JUGA:Nilai Tukar Mata Uang Rupiah Ke Dolar AS Hari Ini
BACA JUGA:Presiden Ukraina Zelenskiy : Meminta Putin Hadir Di Turki
Netanyahu mengaku kesal dengan pemblokiran bantuan untuk warga Palestina di Gaza.
"Apa yang dilakukan pemerintah Benjamin Netanyahu tidak dapat diterima... Tidak ada air, tidak ada obat-obatan, yang terluka tidak dapat keluar, para dokter tidak dapat masuk. Apa yang dilakukannya memalukan,"Ujarnya, dikutip Rabu14 Mei 2025.
BACA JUGA:MELEMAH,LOYO Akhirnya Ngesot:Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
"Saya telah berbicara kasar dengan Perdana Menteri Netanyahu,"katanya.
"Saya marah, tetapi mereka (Israel) tidak bergantung pada kita, mereka bergantung pada senjata Amerika."
Macron menekankan bahwa Macron sendiri telah mengunjungi perbatasan antara Mesir dan Gaza awal tahun ini.Marcon mengaku melihat dengan matanya bahwa semua bantuan yang dikirimkan Prancis dan negara-negara lain telah diblokir oleh Israel.
"Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima," ujarnya.
BACA JUGA:Wanti Wanti : Lebanon Dengan Iran: Tidak Ikut Ikutan Urusan Negara Kami!
BACA JUGA:Memanas Asia: Tidak Stabil Rupiah-Yen Gara-Gara Pengaruh Perang India Dan Pakistan
"Bukanlah wewenang seorang presiden republik untuk mengatakan ini adalah genosida, melainkan para sejarawan,"sambungnya
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 52.908 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil. Ini berdasar data dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB.
"Krisis kemanusiaan (di Gaza) adalah yang paling serius yang pernah kita ketahui," tutupnya Macron.
Sumber: