Wanti Wanti : Lebanon Dengan Iran: Tidak Ikut Ikutan Urusan Negara Kami!

Foto:Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani (kiri), berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bouhabib--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Timur Tengah.Jumat 25 April 2025.Dengan Adanya Otoritas Lebanon menyampaikan peringatan untuk Duta Besar Iran terkait komentarnya yang menuding Beirut menyerah pada tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk melucuti senjata kelompok Hizbullah. Pemerintah Lebanon mengingatkan Dubes Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara Lebanon.
BACA JUGA:DEMAM INFLASI: Jepang Naik 3,2% di Maret 2025
BACA JUGA:AKHIRNYA PERTEMUAN TERWUJUD:Pangeran Arab Saudi Dengan Khamenei untuk,Kerimkan Surat Raja Salman
Kementerian Luar Negeri Lebanon, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat 25 April 2025, memanggil Dubes Iran di Beirut, Motjaba Amani, untuk dimintai penjelasan pada Kamis 24 April 2025, Yang Mana,Amani memenuhi panggilan itu dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Luar Negeri Lebanon, Hani Chemaitelly.
Disebutkan Kementerian Luar Negeri Lebanon bahwa Amani dipanggil "karena sikap publiknya baru-baru ini".
Dalam pertemuan itu, menurut pernyataan yang dilihat oleh Al Arabiya, Chemaitelly memberitahu Amani tentang perlunya "berkomitmen pada protokol diplomatik" terkait kedaulatan negara, dan agar tidak "mencampuri urusan mereka".
BACA JUGA:DANA DESA:Daftar Desa Di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Dana Desa Diterima Lebih dari Rp 1 M
BACA JUGA:DEMAM INFLASI: Jepang Naik 3,2% di Maret 2025
Diserahkan ke Tentara Lebanon
Dubes Iran itu dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Lebanon beberapa hari setelah dia memposting komentarnya soal masalah senjata Hizbullah dan menuduh negara Lebanon tunduk pada tuntutan AS.
Juga , postingan Amani itu tidak secara eksplisit menyebut Lebanon atau Hizbullah, namun waktu dan konteksnya mengindikasikan komentar itu merujuk pada diskusi terkini tentang perlucutan senjata kelompok militan yang didukung Iran tersebut.
"Proyek perlucutan senjata itu merupakan konspirasi yang jelas terhadap negara-negara lainnya. Di saat AS terus menyediakan senjata dan rudal terbaru bagi entitas Zionis AS menekan negara-negara lainnya untuk mengurangi atau menghancurkan persenjataan mereka dengan dalih yang berbeda," tulisnya dalam postingan tanggal 18 April.
"Dan begitu negara-negara tersebut menyerah pada tuntutan perlucutan senjata, mereka menjadi rentan terhadap serangan dan pendudukan. Kami (Iran), menyadari bahaya konspirasi ini, dan kami memperingatkan negara-negara lainnya agar tidak jatuh ke dalam perangkap musuh,"Ujarnya Amani dalam postingannya.
BACA JUGA:IHSG Salto Hampir 2% Dukungan Aktivitas Saham-Saham Berjalan
BACA JUGA:Kumat Malaria : Amerika Serikat-China ,Gara Gara Perdagangan Emas di Tiongko Meledak-ledak
Hizbullah, sekutu lama Iran dan bagian dari "Poros Perlawanan", sedang mengalami pelemahan dalam perang yang menghancurkan dengan Israel dan berakhir dengan perjanjian gencatan senjata rapuh yang dimediasi oleh Washington.
AS telah menekan Lebanon untuk memaksa Hizbullah menyerahkan persenjataannya. Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, mengatakan pada bulan ini bahwa perlucutan senjata Hizbullah harus dilakukan "secepat mungkin".
Dalam hal ini, pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya "tidak akan membiarkan siapa pun melucuti senjata mereka.
Sumber: