AS Emosi Total-Sekutu Dihajar Tarif 200% :Perang Dagang Trump Makin Ganas

AS Emosi Total-Sekutu Dihajar Tarif 200% :Perang Dagang Trump Makin Ganas

Foto: Presiden AS Donald Trump Mengancam akan mengenakan tarif 200% pada anggur, cognac, Dan Impor Alkohol Lainnya Dari Eropa--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam, Jum'at 14 Maret 2025.Dengan Adanya Perang dagang Donald Trump makin sadis. Kamis, Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) itu mengancam akan mengenakan tarif 200%.

Ini berlaku untuk anggur, sampanye dan sejumlah minuman beralkohol dari negara-negara sekutu Washington, Uni Eropa (UE), Langkah itu adalah balasan Trump terhadap rencana pungutan senilai US$ 28,26 miliar ke barang AS oleh blok tersebut, termasuk wiski, di April.

BACA JUGA:Dolar AS Tidak DiPakai Lagi : BRICS Mulai Berkembang
BACA JUGA:KECEMASAN UKRAINA:Kedaulatannya Terancam

Tarif itu pun sebenarnya bukan tanpa dasar. Ini menjadi balasan UE atas kenaikan tarif impor baja dan aluminium AS sebesar 25% yang mulai berlaku Rabu kemarin, dan sebenarnya diharapkan menjadi alat negosiasi.

Wiski Amerika rencananya akan dikenai tarif 50%. Trump sendiri di awal bulan memang mengancam memberlakukan tarif timbal balik pada negara yang menyerang balik keputusan tarifnya.

"Jika Tarif ini tidak segera dicabut, AS akan segera mengenakan Tarif 200% untuk semua ANGGUR, SAMPANYE & PRODUK ALKOHOL YANG KELUAR DARI PRANCIS DAN NEGARA-NEGARA LAIN YANG DIWAKILI UE," tulis Trump di platform Truth Social miliknya, dengan sebagian huruf menggunakan huruf besar, dilihat Jumat,14 Maret 2025.

Trump menyebut rencana UE terhadap wiski AS adalah "keji".Trump menjuluki blok tersebut sebagai "salah satu otoritas pajak dan tarif yang paling bermusuhan dan kasar di dunia".

BACA JUGA:Militer Rusia Total Kuasai Wilayah Kursk :Minta Ribuan Tentara Ukraina Menyerah

BACA JUGA:Dana Bantuan AS :Trump ,Zelensky Ambil seperti Minta Jajan Dari Bayi

Trump mengatakan UE dibentuk untuk mengambil keuntungan dari AS. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak akan mengalah pada kebijakan tarif agresifnya.

Sebelumnya kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan blok tersebut siap untuk bernegosiasi mengenai peningkatan bea, meskipun ia bersikeras bahwa tarif "buruk untuk bisnis". Menteri Perdagangan Luar Negeri Prancis Laurent Saint-Martin mengatakan negaranya "tidak akan menyerah pada ancaman" dan "bertekad untuk membalas" sementara menteri pertanian Spanyol mengatakan ia berharap untuk berunding.

Di Mana, kelompok perdagangan minuman beralkohol Eropa, Spirits Europe, meminta AS dan UE untuk berhenti menggunakan sektor tersebut sebagai "alat tawar-menawar" dalam pertarungan tarif mereka. Pedagang anggur dan pemilik restoran AS juga mengamati ancaman Trump dengan gentar.

"Tarif 200% akan membuat biaya bisnis melonjak tinggi," kata Francis Schott, seorang pemilik restoran yang berbasis di New Jersey yang menyajikan anggur Eropa dan Amerika, dikutip AFP.

BACA JUGA:China Ngegas Kanada :Perang Dagang Terbuka Dan Memanas

BACA JUGA:Rupiah Siap Bangkit Lagi! Dolar AS Akhirnya Ambruk

"Hanya bisnis yang akan hilang. Ini menghancurkan,"Sambungnya.

"Jika saya kehilangan setengah dari laba yang saya peroleh dari minuman beralkohol, bisnis saya tidak akan lagi berjalan."

Perusahaan anggur dan sampanye Prancis Taittinger mengatakan bahwa tarif 200% dapat menaikkan harga beberapa botol dari sekitar US$60 menjadi lebih dari US$180. Federasi eksportir anggur dan minuman beralkohol Prancis, yang dikenal dengan akronim FEVS, menyalahkan Komisi Eropa karena menempatkan anggotanya "langsung di garis bidik presiden AS."

"Kami muak dikorbankan secara sistematis untuk masalah yang tidak terkait dengan masalah kami sendiri," kata direktur jenderal kelompok tersebut, Nicolas Ozanam.

Menurut Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Eropa mengekspor anggur dan sampanye senilai hampir US$5,2 miliar ke AS pada tahun 2023.

Perlu diketahui, perang tarif Trump telah menyasar Kanada, Meksiko, dan China atas tuduhan bahwa mereka tidak berbuat cukup banyak untuk mengurangi penyelundupan fentanil atau imigrasi ilegal ke AS. Meskipun dalam kasus Kanada, sebenarnya, penyelundupan di perbatasan tak terjadi merujuk data AFP

Beberapa negara seperti China dan Kanada telah memberlakukan tarif balasan. Dalam hal ini ketidakpastian atas rencana perdagangan Trump dan kekhawatiran bahwa rencana tersebut dapat memicu resesi telah mengguncang pasar keuangan.

Sumber: