Meroket Saham Baja:Wall Street Berkembang di Awal Juni

Meroket Saham Baja:Wall Street Berkembang di Awal Juni

Foto: Wall Street,Pakar Wall Street yang meramalkan lonjakan pasar baru-baru ini--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Bursa Saham Indeks Wall Street Berkembang pada hari pertama perdagangan bulan Juni, Senin,02 Juni 2025, selalu diikutin oleh ketegangan perdagangan global yang kembali mencuat. Juga, saham baja melejit. 

BACA JUGA:WASPADA Rupiah Ambruk:Investor Pergi ke Pasar AS

BACA JUGA:SYAH MUNDUR: Elon Musk dari Pemerintahan Donald Trump

Dikutip dari CNBC internasional, S&P 500 menguat 0,41% dan ditutup di posisi 5.935,94, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,67% ke 19.242,61. Dow Jones Industrial Average naik tipis 35,41 poin 0,08% ke level 42.305,48.

Wall Street berhasil rebound meskipun ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Pemerintah China membantah tuduhan AS yang menyebut Beijing telah melanggar kesepakatan dagang sesaat. dalam Hal ini, China menyalahkan Washington karena dianggap gagal memenuhi komitmen dalam perjanjian.

BACA JUGA:Yield Obligasi: Amerika Serikat Melayang Trump Dapat Ganjaran

BACA JUGA:BOS APPLE Tegaskan :Tidak Setujuh Dengan Tawaran Donald Trump

Ketegangan ini mencuat hanya beberapa hari setelah pertemuan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Jenewa. Keduanya sebelumnya sepakat untuk menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNBC bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan melakukan pembicaraan langsung dalam pekan ini.

Kepala Strategi Global di Freedom Capital Markets Jay Woods mengatakan, percakapan antara Trump dan Xi akan menjadi kunci untuk menciptakan kejelasan di antara dua ekonomi terbesar dunia. “Jika pertemuan ini membuahkan hasil, pasar bisa kembali mencetak rekor. Tapi jika tarik-ulur terus berlanjut, volatilitas pasar akan meningkat,”Ujarnya.

Pengaruh Perang Dagang

Tak hanya dengan China, ketegangan perang dagang juga terjadi antara AS dan Uni Eropa setelah Presiden Trump mengumumkan rencana melipatgandakan tarif baja menjadi 50%. Uni Eropa mengecam kebijakan tersebut karena dinilai ‘mengganggu jalannya negosiasi’ dan dapat menambah ketidakpastian ekonomi global serta membebani konsumen dan pelaku usaha di kedua belah pihak.

BACA JUGA:Investor Asing 10 Saham:Ini Saat IHSG Membayang

BACA JUGA:Mata Uang Asia,Rupiah Amruk:Gara Gara Dolar AS Menggila

Sumber: