Reziki Jelang Tahun Baru Pemilik Logam Mulia Pesta Pora Di Akhir Tahun , Harga Emas Melesat 26%!

Reziki Jelang Tahun Baru Pemilik Logam Mulia  Pesta Pora Di Akhir Tahun , Harga Emas Melesat 26%!

Ilustrasi Investasi Emas Batangan Atau Logam Mulia--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Selasa 31Desember 2024.Jelang Tahun Baru ,Harga emas melemah karena para pedagang menantikan sentimen termasuk data ekonomi AS pekan depan yang dapat memengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve untuk 2025, serta kebijakan dari Presiden terpilih Donald Trump. Meskipun demikian emas menguat 26,32% sepanjang tahun, yang terbaik sejak 14 tahun silam atau tepatnya pada 2010. 

BACA JUGA:Penggeledahan KPK Gedung BANK INDONESIA: Direktur Utama BI Bilang Efeknya Pengaruhi Rupiah

BACA JUGA:Minat Jual Beli Warga RI RUNTUH! Semua Jadi Morat Marit

Berdasarkan data Refinitiv harga emas di pasar spot pada Senin (30/12/2024) tercatat US$2.605,39 per troy ons, turun 0,56% dari posisi sebelumnya.

Yang Mana pada awal perdagangan hari ini, Selasa 31 Desember 2024 pukul 6.20 WIB harga emas dunia di US$2.604,04 per troy ons, turun tipis 0,06%. 

"Saya pikir ini hanya perdagangan tipis karena liburan. Mungkin ada penyesuaian portofolio menjelang akhir tahun," kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Ketegangan geopolitik diperkirakan akan tetap tinggi hingga tahun depan, dengan bank sentral terus membeli emas, sementara situasi utang AS kemungkinan akan memburuk dan defisit meningkat di bawah pemerintahan Trump. Hal ini akan terus mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven, ujar Grant.

BACA JUGA:Perdagangan Makin Kurang :Daya Beli Masyarakat Turun, Pasar Disebut Makin Sepi

BACA JUGA:Semaunya Rusia Putuskan :Balas AS,Dengan Mengakhiri Peluncuran Rudal Berkekuatan Nuklir

Harga emas telah melonjak hampir 27% tahun ini, mencapai rekor tertinggi $2.790,15 pada 31 Oktober, karena investor beralih ke logam mulia di tengah ketidakpastian geopolitik dan pemotongan suku bunga AS.

Antisipasi terhadap perubahan besar dalam kebijakan AS pada 2025, termasuk potensi tarif, deregulasi, dan perubahan pajak, semakin meningkat saat Trump bersiap untuk menjabat pada Januari.

Awal bulan ini, Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal sikap hati-hati terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut setelah menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin, sejalan dengan ekspektasi pasar.

Berbagai data ekonomi AS yang akan dirilis minggu depan mencakup angka lowongan pekerjaan, laporan ketenagakerjaan ADP, risalah FOMC Desember dari The Fed, dan laporan ketenagakerjaan AS untuk mengukur kesehatan ekonomi.

BACA JUGA:Cetak Rekor : Inflasi Meluncur, Membludak Gelandangan di AS

Sumber: