Bunyian Lonceng Perdagangan Mengema : IHSG- Rupiah dalam Ancaman

Bunyian Lonceng Perdagangan Mengema : IHSG- Rupiah dalam Ancaman

Foto:Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) , Terlihat Karyawan Pusingelihat Keadaan --

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Kamis 14 Nopember 2024.Dengan Keadaan Putaran Perdagangan Carut Marut ,Di Mana. Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam tetapi mayoritas mengecewakan Yang lalu, Rabu 13 Nopember 2024di mana Indeks Harga Saham Gabungan melemah, Rupiah Ambruk Dan Efek Hasil Surat Berharga Negara (SBN) Meluncur.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih melemah pada hari ini seiring dengan buruknya data inflasi Amerika Serikat (AS) serta lonjakan indeks dolar. Untuk Lebih Jelasnya,mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu 13 Nopember 2024.,setelah sempat menghijau di perdagangan sesi I kemudian bergerak volatil di sesi II.

BACA JUGA:Pasar RI : Asing Ramai Minggat , Jalan Terbaik Untuk Investor

BACA JUGA:Pertempuran Jarak Dekat :Brigade al-Qassam Hamas Bantai 15 Tentara Israel

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,18% ke posisi 7.308,67. IHSG makin dekati lagi level psikologis 7.200 pada akhir perdagangan kemarin.

Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 38 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 293 saham menguat, 298 saham melemah, dan 200 saham stagnan.

Sestem sektoral, sektor konsumer primer dan properti menjadi penekan terbesar IHSG pada akhir perdagangan kemarin yakni masing-masing mencapai 1,79% dan 1,56%.

Di Mana dari sisi saham, emiten minimarket PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan dua emiten konglomerasi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan IHSG masing-masing mencapai 8,1, 7,4, dan 4,8 indeks poin.

BACA JUGA:RESPON,Elon Musk : Dapat Jabatan Dari Trump

BACA JUGA:Pertempuran Jarak Dekat :Brigade al-Qassam Hamas Bantai 15 Tentara Israel

IHSG berbalik melemah setelah sempat menghijau di perdagangan sesi I kemudian bergerak volatil di sesi II. Sentimen dari dalam negeri yang masih cenderung kurang menggembirakan dan jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Kabar kurang menggembirakan datang dari data terbaru penjualan ritel RI, di mana Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan eceran yang tampak kurang memuaskan. Realisasi per September 2024, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat 210,6 atau tumbuh sebesar 4,8% , lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh 5,8% yoy. Sedangkan pada prakiraan Oktober 2024 tampak melandai menjadi 1%.

Dan Juga secara bulanan, berada di zona kontraksi yakni 2,5% (month-on-month/mom) pada September dari sebelumnya tumbuh 1,7% mom (Agustus 2024). Lebih lanjut, pada prakiraan Oktober 2024, IPR tampak kembali di zona kontraksi yakni di angka 0,5% mom.

Jika dilihat lebih rinci, penekan IPR baik secara bulanan maupun tahunan terjadi dari kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi. Secara bulanan dan tahunan, kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi terkontraksi masing-masing sebesar -12,9% dan -29,4%.

Prakiraan IPR Oktober 2024 semakin memburuk dibandingkan September 2024 khususnya bersamaan dengan kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi yang selalu berada di zona kontraksi secara tahunan. Penjualan ritel yang lemah bisa menjadi sinyal bahwa konsumen semakin berhati-hati dalam pengeluaran, yang berpotensi memperlambat konsumsi domestik-komponen utama yang menopang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

BACA JUGA:Fluktuatif :Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan

BACA JUGA:Akan Serang Nuklir Iran : Menhan Israel Dengan Waktu Tepat Sasaran

 

Sementara itu, rupiah berhasil rebound di hadapan dolar Amerika Serikat hingga akhir perdagangan Rabu13 Nopember 2024, setelah dua hari berturut-turut alami pelemahan.

Melansir data Refinitiv, pada Rabu 13 Nopember 2024.nilai tukar garuda naik tipis hingga 0,03% ke level Rp15.770/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi pada rentang Rp15.795/US$ hingga Rp15.740/US$. Bersamaan dengan penguatan rupiah, indeks dolar AS (DXY) juga naik hingga 0,09% pada pukul 15.00 di posisi 106,12, sedikit menguat dibandingkan angka penutupan sehari yang lalu yakni di posisi 106,02.

Sumber: