Pasar RI : Asing Ramai Minggat , Jalan Terbaik Untuk Investor
Foto:PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) --
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Rabu 13 Nopember 2024.Dengan Situasi Pergerakan Ekonomi Belum Jelas Arahnya Di Mana,Aliran dana keluar asing masih deras membuat pasar keuangan RI tertekan pada pekan pertama November ini.,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu bahkan sempat nyaris ambruk 2% sehari dan berlanjut sampai Senin pekan ini 11 Nopember 2024,IHSG sempat terkoreksi ke level 7100.
BACA JUGA:Pertempuran Jarak Dekat :Brigade al-Qassam Hamas Bantai 15 Tentara Israel
BACA JUGA:BURSA: Bos BEI Informasikan Wujudnya Emiten Energi Jumbo Bakal Melantai
Jika melihat secara teknikal, dari posisi All Time HIgh (ATH) di level 7900 sampai ke posisi terkini pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (13/11/2024) di 7328,56, IHSG sudah ambruk sekitar 7%.
Salah satu faktorIHSG terkoreksi adalah arus dana keluar asing yang deras. Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang pekan pertama November, asing sudah keluar Rp4,50 triliun.
BACA JUGA:REPUBLIK INDONESIA - REPUBLIK CHINA : Prabowo-Xi Jinping Menghadiri Penandatanganan 7 Bilateral
BACA JUGA:Gudang Judol di Cengkareng : Di Sikat Polisi 8 Ditangkap
Net sell tersebut semakin menambah arus keluar yang tebal dari asing sejak 22 Oktober lalu. Jika ditelisik, net buy asing hanya terjadi pada 4 dan 5 November, meskipun nilainya tipis.
Saham perbankan big caps terpantau menjadi yang paling banyak dilego asing, selama sepekan ini saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) keluar Rp2,3 triliun, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp1,7 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1,5 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBN) sebanyak Rp517,2 miliar.
BACA JUGA:POSISI Rp15.782 : Rupiah Loyo Total
BACA JUGA:Rekor Terwujud : Pilpres AS Berakhir Wall Street Perkasa, Indeks S&P 500
Solusi Wajib Di Laksanakan?
Kembali pada pergerakan teknikal, kejatuhan IHSG membuat posisinya semakin mendekati support di 7045. Jika ke depan tekanan jual asing mulai mereda, maka potensial rebound semakin meningkat.
Sumber: