Elon Musk : Segera Berakhir Perang Rusia-Ukraina

Elon Musk   : Segera Berakhir  Perang Rusia-Ukraina

Foto:Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Elon Musk Simpulkan Akhir Tragedi Perang Rusia-Ukraina--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam,Sabtu 09 Oktober 2024.Pengusaha Miliarder ,Elon Musk menyimpulkan perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir dan waktu terus berjalan bagi mereka yang ingin mengambil untung darinya. Pemilik X adalah sekutu utama Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama kampanyenya. 

BACA JUGA:Ini Adalah Sejarah! Trump Sampaikan Pidato Kemenanganny

BACA JUGA:Telusuri Aliran Dana Hibah :KPK Periksa Wakil Ketua DPRD Probolinggo

Pada hari Jumat,08 Oktober 2024.Musk  dilaporkan ikut serta dalam panggilan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menurut beberapa media AS. "Pembunuhan yang tidak masuk akal akan segera berakhir. Waktunya telah habis bagi para pemburu keuntungan yang suka berperang," tulis Musk memposting di X pada hari itu. Elon tidak mengonfirmasi atau membantah laporan tentang perannya dalam panggilan telepon tersebut. Postingannya merupakan balasan atas klaim komentator X yang produktif, Mario Nawfal, tentang "rencana Trump untuk Ukraina." Menurut Nawfal, Trump "dilaporkan merencanakan zona demiliterisasi sepanjang 800 mil antara Rusia dan Ukraina, dengan pasukan Inggris dan Eropa berpatroli di daerah tersebut.

BACA JUGA:Revolusi Iran : Komandan Garda Yakinkan Mau Bombardir Israel

BACA JUGA:Elon Musk : Hakim Izinkan ,Beri Hadiah Rp15,7 Miliar untuk Pemilih Trump

Berdasarkan usulan tersebut, Rusia akan mempertahankan wilayah yang diperolehnya, dan Ukraina akan setuju untuk tidak bergabung dengan NATO selama 20 tahun." Nawfal mengutip Newsweek sebagai sumbernya.Di Mana , Newsweek hanya mengulang spekulasi anonim yang dilaporkan awal pekan ini di Wall Street Journal (WSJ). WSJ adalah surat kabar yang sama yang menuduh Musk melakukan "komunikasi rahasia" dengan Kremlin, yang dibantah dia dan Rusia sebagai berita palsu. WSJ mengatakan salah satu dari banyak ide yang diajukan dalam Tim Transisi Trump Melibatkan Kiev Yang Berjanji Tidak Akan Bergabung dengan NATO selama 20 tahun sebagai imbalan atas AS yang terus "membombardir Ukraina dengan senjata." 




Sumber: