Pesan PBB : Khusus ke RI, Mohon Selamatkan Pengungsi
Ilustrasi UNHCR--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Amerika Serikat,Selasa 22 Oktober 2024.Dengan Adanya Permasalahan Pengungsi Yang Mana Belum Juga Ada Titik temu Dengan Ini ,Badan pengungsi PBB telah mengimbau pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan sebuah perahu yang terdampar di lepas pantai baratnya. Perahu tersebut membawa lebih dari 100 pengungsi Rohingya termasuk wanita dan anak-anak.
BACA JUGA:SYAH: Prabowo Subianto Melantik 55 Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
BACA JUGA:Mungkin Alami Reshuffle 100 Hari Kerja :Rocky Gerung: Kabinet Gemuk Prabowo
"UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees/Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi) mendesak pihak berwenang untuk memastikan penyelamatan di laut dan pendaratan yang aman bagi kelompok yang putus asa ini," kata kata rekan perlindungan UNHCR di Indonesia, Faisal Rahman, seperti dikutip AFP, Selasa 22 Oktober 2024.
"UNHCR dan mitra siap untuk mendukung dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang rentan ini," ujarnya.
BACA JUGA:Harvey Moeis:Sidang Korupsi Timah, Kerusakan Lingkungan Makin Masif Adanya Penambangan 5 Smelter
BACA JUGA:Khaled Mashal Pimpin Hamas : Media Lebanon,Penganti Yahya Sinwar Meninggal Dunia
Perahu tersebut diyakini membawa lebih dari 100 pengungsi. Mereka telah berlabuh sekitar empat mil (enam kilometer) di lepas pantai provinsi paling barat Aceh.
Tetapi pada hari Senin sebuah kapal bantuan menariknya hingga hanya berjarak satu mil. Faisal menambahkan sebelumnya, lima orang Rohingya dievakuasi pada hari Kamis untuk perawatan medis di sebuah rumah sakit lokal.
BACA JUGA:Basuki Pamit ke Komisi V DPR: Susana Terharu
BACA JUGA:Irjen Rachmad Wibowo: Jadi Wakil Kepala BSSN
Faisal mengatakan setidaknya satu pengungsi meninggal saat berada di atas kapal. Faisal sendiri mengatakan negosiasi antara PBB dan pemerintah sedang berlangsung.
Di mana, Indonesia bukan penanda tangan konvensi pengungsi PBB dan mengatakan tidak dapat dipaksa untuk menerima pengungsi dari Myanmar tersebut. Sebaliknya pemerintah telah meminta negara-negara tetangga untuk berbagi beban dan memukimkan kembali warga Rohingya yang tiba di pantainya.
Banyak warga Aceh, yang memiliki kenangan tentang konflik berdarah selama puluhan tahun, bersimpati terhadap penderitaan sesama Muslim mereka. Namun yang lain mengatakan kesabaran mereka telah diuji, mengklaim bahwa warga Rohingya mengonsumsi sumber daya yang langka dan terkadang berkonflik dengan penduduk setempat.
Sumber: