Saat Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB :Pernyataan Biden Dan Beberapa Kepala Negara - Negara Barat
Foto:Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon sedang mengoordinasikan patroli mereka dengan tentara Lebanon di Marjayoun, Lebanon selatan.--
DISWAYPROBOLINGGO.ID . Jakarta, Amerika Serikat Minggu 13 Oktober 2024.Protes Keras Kepala negara-negara Barat mendesak Israel untuk berhenti menyerang pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di perbatasan Lebanon. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya telah meminta Tel Aviv, sekutunya, untuk menghentikan serangan semacam itu.
BACA JUGA:Hancurnya Kepercayaan pada Dolar:Ekonom Sebab Ulah Gila AS
BACA JUGA:Diprediksi Bakal Meledak :Bom Waktu di Pusat Perdagangan Rusia
Laporan terbaru Pasukan Interim PBB di Lebanon, atau biasa disebut UNIFIL, menyebut sedikitnya lima tentara mereka mengalami luka-luka imbas serangan militer Israel yang bertempur melawan Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan. Terdapat dua tentara nasional Indonesia (TNI) di antara prajurit UNIFIL yang luka-luka.
UNIFIL, dalam pernyataannya, menuduh militer Israel "secara sengaja" menembak posisi pasukannya di Lebanon bagian selatan.
BACA JUGA:Kirim Negosiator:Israel ke Kairo, Bahas Gencatan Senjata di Gaza
BACA JUGA:Hari Berkabung Nasional:Erdogan Tetapkan 2 Agustus Meninggal Dunianya Ismail Haniyeh
Kritikan dan kecaman pun menghujani Israel atas rentetan serangan yang melukai pasukan penjaga perdamaian PBB tersebut. Sejumlah pemimpin negara-negara Barat merilis pernyataan untuk mendesak Tel Aviv menghentikan serangan terhadap pasukan PBB di Lebanon.
BACA JUGA:Capres Dari Partai Republik:Syah Donald Trump
BACA JUGA:Kirim Negosiator:Israel ke Kairo, Bahas Gencatan Senjata di Gaza
Berikut daftar pemimpin Barat yang menyerukan Israel berhenti menyerang pasukan UNIFIL, seperti dilansir AFP, Minggu,13 Oktober 2024.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden
Biden mengatakan dirinya telah meminta Israel, sekutu dekat AS, untuk berhenti menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
Pernyataan ini disampaikan Biden ketika dia ditanya wartawan di Gedung Putih soal apakah dia telah meminta Tel Aviv untuk berhenti melakukan serangan yang melukai prajurit PBB.
"Tentu saja, secara positif," jawab Biden singkat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Macron, dalam pernyataannya, menyebut pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon "secara sengaja ditargetkan".Macron menegaskan hal semacam itu "sama sekali tidak dapat diterima".
Kementerian Luar Negeri Prancis telah memanggil Duta Besar Israel di Paris untuk mengingatkan bahwa insiden yang melukai prajurit PBB di Lebanon merupakan "pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan".
BACA JUGA:Serangan Udara: Puluhan Orang Luka-Luka Usai Di Yaman
BACA JUGA:Hari Berkabung Nasional:Erdogan Tetapkan 2 Agustus Meninggal Dunianya Ismail Haniyeh
PM Italia Giorgia Meloni
Meloni secara tegas mengutuk serangan Israel yang melukai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Dia menyebut serangan itu "tidak bisa diterima" dan telah melanggar resolusi PBB.
Italia diketahui memiliki lebih dari 1.000 tentara yang dikerahkan dalam misi UNIFIL.
PM Spanyol Pedro Sanchez
Sanchez memberikan reaksi keras terhadap serangan Israel yang melukai sejumlah pasukan penjaga perdamaian PBB. Dia secara tegas menuntut "diakhirinya semua kekerasan" teradap prajurit PBB di Lebanon.
Menurut Sanchez, serangan yang melukai pasukan UNIFIL "benar-benar tidak dapat diterima".
PM Irlandia Simon Harris
Harris menyerukan Israel untuk memperhatikan "kekhawatiran masyarakat internasional" dan menahan diri untuk tidak menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
"Israel harus berhenti menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas dengan UNIFIL di Lebanon. Israel harus mendengarkan suara dan keprihatinan masyarakat internasional," tegasnya.
Irlandia diketahui mengirimkan 347 tentara dalam misi UNIFIL, yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah Lebanon bagian selatan.
Sumber: