Dua Menteri IsraelDapat Ganjaran Hukuman:Sekutu Berbalik Jadi Musuh, Inggris Cs

Dua Menteri IsraelDapat Ganjaran Hukuman:Sekutu Berbalik Jadi Musuh, Inggris Cs

Foto:Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir bergabung Dengan Para Nasionalis Yahudi,--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Timur Tengah ,Rabu 11 Juni 2025.Sekutu Israel Berbalik,Inggris bersama dengan Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia mengumumkan pemberlakuan sanksi terhadap dua menteri kabinet Israel sayap kanan ekstrem, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, Selasa,10 Juni 2025.

BACA JUGA:Penyeranggan Rusia Akan Di lakukan:Sekjen NATO Waktunya Sudah Ditentukan

BACA JUGA:Trump Dan Elon Musk Ribut Kemarin: Langsung Rusia Tawarkan Elon Musk Suaka Politik

Kelima negara tersebut menuduh para menteri tersebut telah berulang kali memprovokasi kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Sanksi yang dijatuhkan mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan, serta ditujukan langsung kepada Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional, dan Smotrich, Menteri Keuangan, yang diketahui juga merupakan pemukim di Tepi Barat.

Dalam pernyataan bersama dengan menteri luar negeri negara-negara tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menegaskan bahwa Ben-Gvir dan Smotrich telah menghasut kekerasan ekstremis dan melakukan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia warga Palestina.

"Tindakan seperti itu tidak dapat diterima. Inilah alasan mengapa kami mengambil tindakan sekarang untuk meminta pertanggungjawaban mereka,"Ujarnya, dilansir Reuters.

BACA JUGA:Elon Musk Dan Donald Trump Pertemanan Putus

BACA JUGA:HAMPIR Rekor Tertinggi :Perdagangan Saham AS

Dua sumber yang mengetahui langsung hal ini mengungkapkan bahwa sanksi yang diterapkan meliputi pembatasan finansial yang ditargetkan serta larangan perjalanan.

Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri dari kelima negara menegaskan bahwa tindakan sanksi ini difokuskan untuk membendung kekerasan oleh pemukim Israel di Tepi Barat dan ditujukan hanya kepada individu-individu yang "menggoyahkan keamanan Israel sendiri."

Yang Mana, dalam pernyataan tersebut juga dinyatakan bahwa langkah-langkah tersebut tidak dapat dilepaskan dari situasi yang terjadi di Gaza.

BACA JUGA:Proposal Nuklir AS:Di TOLAK Khamenei , Tak Pengayaan Uranium Terus Berlanjut

BACA JUGA:Meroket Saham Baja:Wall Street Berkembang di Awal Juni

"Kami terus terkejut oleh penderitaan besar yang dialami warga sipil, termasuk ditolaknya bantuan yang sangat penting," bunyi pernyataan tersebut. "Tidak boleh ada pemindahan warga Palestina yang tidak sah, baik dari Gaza maupun di dalam Tepi Barat, ataupun pengurangan wilayah Jalur Gaza."

Sumber: