Anjlok di Rp 16.412 per Dolar AS:Gubernur Pikir Rupiah Masih Stabil

Anjlok di Rp 16.412 per Dolar AS:Gubernur Pikir Rupiah Masih Stabil

Foto:Gubernur BI Perry Warjiyo 2024--

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Minggu 16 Juni 2024.Dengan Keadaan Perekonomian Internasional Yang Di Mana Rupiah terus masih tren pelemahan.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda ditutup melemah 142 poin menjadi Rp 16.412 per dolar AS pada perdagangan Jumat 14 Juni 2024. Dalam sepekan, rupiah melemah 1,33 persen dan 0,87 persen secara harian.

BACA JUGA:Jual Bersih:Investor Asing Jual Bersih ,IHSG Sepekan Melemah

BACA JUGA:Pertamina Jalin Kerja Sama:Bappenas dan Kebijakan Energi Keberlanjutan

Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI), Perry Warjiyo, mengatakan pergerakan rupiah masih stabil. Bahkan, Perry menyebut rupiah adalah salah satu mata uang terbaik di dunia.

"(Rupiah) Itu salah satu yang terbaik di dunia. Rupiah kita sangat stabil. Salah satu yang terbaik di dunia,"Ujarnya Perry kepada wartawan di Istana Negara, Jumat 14 Juni 2024.

“Bandingkan dengan Korea, bandingkan dengan peso (Filipina), bandingkan dengan bahkan Thailand, bandingkan dengan Jepang. Kita depresiasi kita adalah paling termasuk yang rendah dan stabil,”Sambungnya.

BACA JUGA:Kontemplasi Suku Bunga Turun:Data Inflasi AS Bangkit ,Wall Street Membunting

BACA JUGA:LEMAH:Rupiah,Rp 16.294 per Dolar AS IHSG Ditutup Turun 0,08 Persen

Perry memastikan pihaknya akan terus memantau pergerakan rupiah di pasar Perry Juga mengaku siap melakukan intervensi jika diperlukan.

Di sisi lain, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor global. Dolar AS dalam sepekan terakhir tercatat kembali menguat terhadap mata uang global, baik mata uang negara maju dan mata uang negara berkembang termasuk Rupiah.

Kinerja dolar AS terhadap mata uang terindikasi dari indeks dolar dalam sepekan ini yang tercatat menguat sebesar 0,63 persen ke level 105,55. Hal ini dipengaruhi oleh pelemahan mata uang euro, sterling, dan yen Jepang masing-masing 0,91 persen, 0,25 persen, dan 0,41 persen.

"Penguatan dolar AS didorong oleh shifting ke aset safe-haven di tengah gejolak yang sedang berlangsung dalam aset-aset Eropa menjelang pemilihan parlemen Prancis di akhir bulan. Sebelumnya data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan cenderung mendorong pelemahan dolar AS namun hasil rapat FOMC bulan Juni mengindikasikan Fed hanya akan memangkas suku bunga Fed sebesar 25 bps pada tahun ini sehingga mendorong kembali penguatan dolar AS,"Ucapnya Josua kepada kumparan, Sabtu 25 Juni 2024.

BACA JUGA:SUMBER DAYA ALAM:Solid Naik,Nikel 2,1 Persen, Batu Bara 0,9 Persen

Sumber: