Anjlok di Rp 16.412 per Dolar AS:Gubernur Pikir Rupiah Masih Stabil

Anjlok di Rp 16.412 per Dolar AS:Gubernur Pikir Rupiah Masih Stabil

Foto:Gubernur BI Perry Warjiyo 2024--

BACA JUGA:Rupiah Strong: Bisa Jadi IHSG Hijau Bias Kurs Rupiah

Selain dari faktor global, pelemahan rupiah juga dipengaruhi pemberitaan dari salah satu kantor berita asing terkait kenaikan rasio utang pemerintah berikutnya meskipun belum dapat bisa dikonfirmasi sumbernya.

Kebijakan belanja pemerintah ke depannya, yang dikhawatirkan cenderung lebih ekspansif pada masa pemerintahan mendatang sehingga defisit cenderung meningkat tajam.

"Kekhawatiran ini juga terefleksi dari kenaikan yield obligasi 10 tahun sebesar 21 bps ke level 7,20 persen dalam sepekan,"Ucapnya Josua.

Dalam kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih mendominasi, BI diperkirakan akan tetap berada di pasar untuk melakukan triple intervention dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga berpotensi mempengaruhi perkembangan cadangan devisa dalam jangka pendek.

"Dengan kondisi ketidakpastian di pasar keuangan global, maka Ruang Penurunan Suku Bunga BI Dalam Jangka Pendek Cenderung Tertutup sekalipun tingkat inflasi bulan Mei terkendali dan data cadangan devisa bulan Mei tercatat meningkat," Tutupnya Josua.

 

Sumber: