Rusia Keluarkan Aplikasi Pengganti WhatsApp: Pemerintah Minta Warga Wajib Mengunakannya

Foto: Pemerintah Moscow Warga Wajib Beralih Aplikasi, WhatsApp Diblokir--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Moscow ,Sabtu 23 Agustus 2025.Dengan Teknologi Milik negara VK, Pemerintah Rusia mewajibkan aplikasi pesan instan MAX, yang digadang-gadang sebagai pengganti WhatsApp, terpasang secara otomatis di seluruh ponsel dan tablet mulai 1 September 2025.
MAX merupakan aplikasi buatan perusahaan teknologi milik negara VK, yang juga mengembangkan VK Messenger. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan layanan pemerintah dan masuk daftar aplikasi wajib terpasang di semua perangkat yang dijual di Rusia.
BACA JUGA:Produk AS Mengalir: Trump Loyo ke China
BACA JUGA:Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Masa Krisis 1998: Pengangguran Turun Terendah
Langkah ini diambil Moskow sebagai bagian dari upaya memperketat kendali atas ruang internet, di tengah ketegangan dengan Barat terkait perang Ukraina.
Media pemerintah membantah tuduhan bahwa MAX adalah aplikasi mata-mata. Menurut mereka, MAX bahkan memiliki izin akses data lebih sedikit dibanding WhatsApp dan Telegram. Meski begitu, pengkritik Kremlin menilai aplikasi ini bisa digunakan untuk melacak pengguna.
Selain MAX, pemerintah Rusia juga mewajibkan toko aplikasi domestik RuStore untuk dipasang di seluruh perangkat, termasuk iPhone. Kebijakan ini berlaku mulai 1 September, demikian dikutip dari Reuters, Jumat 22 Agustus 2024.
BACA JUGA:Kena Blokir:Rekening Yayasan Ketua MUI PPATK Menjelaskan Sebabnya
BACA JUGA:Megawati Melantik Kembali :Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Yang Mana, aplikasi televisi LIME HD TV yang menayangkan saluran TV pemerintah secara gratis akan diwajibkan terpasang di semua smart TV mulai 1 Januari 2026.
Kebijakan ini menyusul keputusan Rusia membatasi sebagian panggilan di WhatsApp dan Telegram. Kedua platform asing itu dituduh tidak membagikan informasi kepada aparat penegak hukum dalam kasus penipuan dan terorisme.
WhatsApp, dengan jangkauan 97,3 juta pengguna di Rusia pada Juli lalu, menuding Moskow berusaha menghalangi akses masyarakat terhadap komunikasi aman. Sementara Telegram, yang memiliki 90,8 juta pengguna, menyatakan aktif memerangi penyalahgunaan di platformnya.
BACA JUGA:Haram Menyerah:Khamenei Berikan Amanat Usai Perang Dengan Israel
BACA JUGA:Putin Menang:Rusia Berhasil Dudukin Wilayah Strategis Ukraina
Sumber: