Dua Menteri IsraelDapat Ganjaran Hukuman:Sekutu Berbalik Jadi Musuh, Inggris Cs

Foto:Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir bergabung Dengan Para Nasionalis Yahudi,--
London juga mengambil langkah drastis dengan menggantung pembicaraan perdagangan bebas dengan Israel, karena kebijakan "sangat keterlaluan" yang diterapkan Israel di Tepi Barat dan Gaza. Pemerintah Inggris juga mengumumkan sanksi tambahan terhadap pemukim-pemukim di Tepi Barat.
Walaupun mengambil langkah tegas, para menteri luar negeri dari kelima negara tersebut juga menegaskan komitmen mereka untuk tetap menjaga hubungan persahabatan yang kuat dengan rakyat Israel, berdasarkan nilai-nilai bersama serta komitmen terhadap keamanan dan masa depan negara tersebut.
"Kami akan berupaya mencapai gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan segera sandera yang masih ditahan oleh Hamas - yang tidak boleh memiliki peran apapun dalam tata kelola Gaza di masa depan - peningkatan bantuan kemanusiaan, dan jalan menuju solusi dua negara," jelas pernyataan itu.
BACA JUGA:Narendra Emosi: Pakistan Akan Lakukan Serangan Nuklir ke India
BACA JUGA:Pekan Ini :Rupiah Menang Minim, Dolar Keok
Tak lama setelah pengumuman itu, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengecam langkah tersebut dengan menyebutnya "sangat keterlaluan" dan menyatakan bahwa pemerintah Israel akan mengadakan pertemuan khusus pada awal pekan depan guna menentukan langkah balasan.
Juga, Bezalel Smotrich, yang berbicara pada acara peresmian pemukiman Yahudi baru di lereng bukit Hebron, dengan sinis menyatakan bahwa ia merasa "sangsi" terhadap langkah Inggris. "Kami bertekad untuk terus membangun," ujarnya.
Yang Mana, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan keprihatinannya melalui platform X.
"Kami menolak setiap gagasan bahwa ada kesetaraan di sini: Hamas adalah organisasi teroris... Kami mengingatkan mitra kami untuk tidak melupakan siapa musuh sebenarnya," tulisnya.
BACA JUGA:Donald Trump Ancam Putin: Ingin Kuasai Ukraina
BACA JUGA:Elon Musk Dan Donald Trump Pertemanan Putus
Rubio menuntut penarikan sanksi tersebut dan memperingatkan bahwa langkah ini tidak akan mendukung upaya yang dipimpin AS untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, mengakhiri konflik, dan membebaskan sandera yang telah diculik oleh militan Hamas dari Israel 20 bulan lalu.
Sebagai bagian dari respons global terhadap dinamika regional, Amerika Serikat juga memberlakukan sanksi terhadap sebuah organisasi hak asasi manusia terkemuka Palestina serta lima kelompok amal di Timur Tengah dan Eropa.
Sanksi tersebut dijatuhkan dengan tuduhan mendukung militan Palestina, termasuk kelompok Hamas. Langkah ini seolah merupakan reaksi dari rangkaian tekanan internasional.
Sumber: