Efek Ketidaknyamanan Inflasi AS :Wall Street DiGoyang Aksi Jual Masif

Efek Ketidaknyamanan Inflasi AS :Wall Street DiGoyang Aksi Jual Masif

Foto:Wall Street kembali tertekan Setelah Aksi Jual Yang Dilakukan Investor--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam ,Sabtu 29 Maret 2025.Perdagangan Saham Pasang Surut Mengakibatkan ,Wall Street diguncang aksi jual besar-besaran pada Jumat,28 Maret 2025. Hal itu dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian terhadap kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) serta prospek inflasi yang semakin suram.

BACA JUGA:Kampungnya Bisnis Ambani Terancam Ambruk: Elon Mask Mendapatkan Izin Starlink Beraktivitas Di India

BACA JUGA:Asing Banyak Jual Saham Ini:Di Saat IHSG Lagi Segar- Segarnya

Berdasarkan,Dow Jones Industrial Average ditutup turun 715,80 poin (1,69%) ke level 41.583,90.

BACA JUGA:Kesimpulan: AS dan Rusia 12 Jam Rundingkan Gencatan Senjata

BACA JUGA:Elon Musk Ambruk: Kerajaan Bisnis Elon Musk , Tesla Diboikot, Starlink Diabaikan

Sedangkan S&P 500 melemah 1,97% ke 5.580,94, menutup pekan dengan penurunan dalam lima dari enam minggu terakhir. Yang Mana, Nasdaq Composite anjlok 2,7% dan berakhir di 17.322,99.

Saham raksasa teknologi mengalami tekanan besar, yang turut membebani pasar secara keseluruhan. Saham induk Google, Alphabet, merosot 4,9%, Untuk Meta dan Amazon masing-masing anjlok 4,3%.

Sepanjang pekan ini, S&P 500 terkoreksi 1,53%, Dow Jones melemah 0,96%, dan Nasdaq turun 2,59%. Dengan penurunan ini, Nasdaq kini berada di jalur penurunan lebih dari 8% sepanjang bulan Maret, yang berpotensi menjadi kinerja bulanan terburuk sejak Desember 2022.

Aksi jual semakin dalam setelah laporan akhir University of Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi jangka panjang pada Maret mencapai level tertinggi sejak 1993.

Selain itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti pada Februari naik 2,8% secara tahunan dan 0,4% secara bulanan, lebih tinggi dari perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan masing-masing 2,7% dan 0,3%. Belanja konsumen meningkat 0,4% dalam sebulan, sedikit di bawah proyeksi 0,5% yang diperkirakan oleh Biro Analisis Ekonomi AS.

BACA JUGA:Gugurkan Miliki Senjata Nuklir : AS Kubur Keinginan Iran

BACA JUGA:Gazprom Kasih Peringatan: Sektor Riil Cadangan Gas Uni Eropa Menipis

“Pasar sedang terjepit dari dua sisi. Ketidakpastian mengenai tarif balasan minggu depan yang akan memukul sektor ekspor utama seperti teknologi, ditambah kekhawatiran melemahnya daya beli konsumen akibat inflasi yang tinggi, memberikan tekanan besar pada pasar,” ujar Scott Helfstein, Kepala Strategi Investasi di Global X.

Sumber: