Industri Batu Bara :Sejak Trump Jadi Presiden AS, Pengusaha Batu Bara Tak Nyaman

Foto: Batu Bara Hancur Harga Sejak Donald Trump Jadi Presiden Amerika Serikat --
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarata,Sabtu 30 Nopember 2024.Perdagangan Batu Bara Ambruk Di Mana,PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai salah satu anggota usaha Holding BUMN Pertambangan MIND ID mengungkapkan ada angin segar untuk industri batu bara di dunia usai terpilihnya Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:Akhirnya Menguat Hari Ini!Rupiah ,Tekanan Dolar AS Stabil
BACA JUGA:Ambruk :Daftar Saham , Salah Satu BOAT
Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra menyebutkan pihaknya, yang juga bergerak pada bidang pertambangan batu bara RI, menaruh harapan khususnya di sektor industri batu bara agar kembali 'memanas' pada kepemimpinan Trump.
"Yang pasti dengan kondisi ke depan yang masih positif apalagi secara kondisi geopolitik pasca terpilihnya Trump, tampaknya ada secercah harapan untuk industri batubara makin, bahasanya kalau dulu itu memanas gitu ya,"Ujarnya dalam acara Media Gathering PTBA, di Aston Bogor, dikutip Sabtu 30 Nopember 2024.
BACA JUGA:Ambruk :Daftar Saham , Salah Satu BOAT
BACA JUGA:Jinakkan AS Pakai Minyak :Berdamai dengan Iran ,Sistem Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia
Niko juga menyampakan industri batu bara 'diramal' akan berjaya pada masa kepresidenan Trump. Mengingat, Trump yang sempat memimpin AS pada 2016-2020 lalu cenderung mendukung sektor energi fosil dan komoditas.
PTBA sendiri saat ini menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi batu bara di Indonesia. Sedangkan, Indonesia sendiri saat ini menjadi salah satu negara dengan produksi batu bara terbesar di dunia.
BACA JUGA:DALANGNYA! IHSG Opname Lagi, Saham Bank Raksasa
BACA JUGA:Investor Cuek:Wall Street Bangkit, Pelemahan Data Ketenagakerjaan AS
"Di tatanan global sebetulnya dengan kebijakan kalau kita lihat Trump yang terpilih itu, ya sama yang kayak periode sebelumnya gitu, bakal agak relatif berjaya gitu ya industri batu bara,"Sambungnya.
Niko menjelaskan, saat ini PTBA memiliki total sumber daya batu bara mencapai total 5,85 miliar ton. Detailnya, terdapat 5 wilayah tambang batu bara yang dikelola oleh pihaknya.
Tahap awal, Tambang Tanjung Enim memiliki sumber daya sebesar 5,05 miliar ton. Diikuti oleh Tambang Peranap dengan sumber daya sebesar 0,67 miliar ton. Di Mana, Tambang Ombilin dengan sumber daya mencapai 0,1 miliar ton. Ada pula Tambang IPC-Batunas dan Tambang Bukit Kendi yang masing-masing mengandung sumber daya batu bara sebesar 0,02 miliar ton dan 0,001 miliar ton.
"Nah sebanyak 5 miliar ton ini jadi tantangan buat kita untuk bisa mengutilisasi dan tetap bagaimana menghadirkan energi untuk ketahanan energi nasional tentunya," ujarnya.
Walaupun Niko mengungkapkan hal tersebut diharapkan jadi angin segar bagi industri batu bara termasuk di Indonesia, dia menekankan pihaknya tetap akan mendorong program hilirisasi batu bara di Indonesia.
BACA JUGA:Rekor Terwujud : Pilpres AS Berakhir Wall Street Perkasa, Indeks S&P 500
BACA JUGA:Fluktuatif :Prediksi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan
Dalam Hal ini,juga sejalan dengan langkah Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendapatkan nilai tambah bagi negara salah satunya dari sektor pertambangan.
"Jadi mulai dari hulu kita punya anak-anak perusahaan yang memang bergerak di tambang sampai dengan di hilirnya jadi kita sudah punya beberapa lini bisnis yang mencakup hilirisasi terutama di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) ya," imbuhnya.
Dan Juga, Niko menjabarkan bahwa kebutuhan akan batu bara untuk domestik kedepannya diproyeksikan akan terus meningkat.
Niko menyanpaikan proyeksi meningkatnya kebutuhan batu bara domestik didorong oleh kenaikan konsumsi listrik PT PLN (Persero) hingga adanya rencana program 3 juta rumah.
"Mengenai growth dan sebagainya, memang ya kita selalu merencanakan pasti ada growth yang positif,"Tegasnya.
Sumber: