Harga Tambang Dan Hasil Perkebunan Sawit:CPO Melesat 2,6 Persen, Nikel Anjlok 1,7 Persen

Harga Tambang Dan Hasil Perkebunan Sawit:CPO Melesat 2,6 Persen, Nikel Anjlok 1,7 Persen

Foto:Minyak Sawit Mentah Atau Crude Palm Oil (CPO)--

Jadi , angka ekspor lemah mengurangi kenaikan karena data surveyor kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk bulan Juni merosot 11,8-15,4 persen dari bulan sebelumnya. India, kemungkinan akan mendapatkan curah hujan di atas rata-rata pada Juli, sehingga membatasi pembelian minyak sawit.

BACA JUGA:IHSG Sesi I Melemah: Di Temukan 326 Saham Merah

BACA JUGA:Jelang Pemilu AS:Investor Khawatir Utang Pemerintah Memgunung

Nikel

Yang Di Mana, harga nikel terpantau merosot pada penutupan perdagangan Selasa. Harga nikel berdasarkan situs tradingeconomics anjlok 1,73 persen menjadi USD 17.057 per ton.

Nikel kembali merosot karena dana investasi melikuidasi posisi buy di tengah menguatnya dolar AS dan lemahnya data manufaktur dari China. Terhentinya produksi di Kaledonia Baru, dan potensi penghentian izin di Indonesia, harga Nikel turun tajam.

Para analis memperkirakan tantangan yang sedang berlangsung akibat kelebihan pasokan pasar, memperkirakan total stok nikel primer akan mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada tahun 2024, sehingga membatasi pemulihan harga yang signifikan pada Mei lalu menembus USD 21.000 per ton.

Timah

Dalam hal ini, harga timah terpantau cenderung stagnan pada penutupan perdagangan Selasa. Berdasarkan London Metal Exchange (LME), harga timah sedikit menguat 0,06 persen menjadiUSD 32.922 per ton.

Sumber: