Harga Tambang Dan Hasil Perkebunan Sawit:CPO Melesat 2,6 Persen, Nikel Anjlok 1,7 Persen

Harga Tambang Dan Hasil Perkebunan Sawit:CPO Melesat 2,6 Persen, Nikel Anjlok 1,7 Persen

Foto:Minyak Sawit Mentah Atau Crude Palm Oil (CPO)--

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Rabu 03 Juli 2024.Dengan Situasi Perekonomian Di Mana Komunitas Tambang Dan Hasil Bumi Seperti,Harga minyak mentah turun pada Selasa 02 Juli 2024,sebab Tidak ada Kepastian kekhawatiran bahwa Badai Beryl Akan Mengganggu Pasokan. 

BACA JUGA:Risko Tinggi Ambil Untung:IHSG Di Perkirakan Berjalan Bersama

BACA JUGA:Adakan Sosialisasi Jaminan Sosial:LPDB-KUMKM & BPJS Ketenagakerjaan

Di Mana,dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 0,42 persen menjadi USD 86,24 per barel.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap pada USD 82,81 per barel, turun 0,68 persen.

Batu Bara

Sedangkan harga batu bara naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa. Harga batu bara berdasarkan situs tradingeconomics naik 0,11 persen dan menetap di USD 132.25 per ton.

Batu bara di bursa Newcastle turun ke level USD 130 per ton karena lemahnya permintaan China dan India, konsumen batu bara terbesar di dunia. Kedua negara diperkirakan akan mengurangi impor mereka pada Juni dibandingkan bulan sebelumnya.

Dalam Hal ini,China telah membuat kemajuan dalam meningkatkan pengukuran kandungan karbon dalam produk-produknya. Sementara Menteri Batubara Federal India G. Kishan Reddy juga mengumumkan rencana untuk mengurangi impor batu bara dan meningkatkan produksi dalam negeri.

BACA JUGA:Di Buka Posisi Hijau:IHSG ,Naik 0,22 Persen

BACA JUGA:Investor Duduk Rilis:Wall Street Bervariasi,Putaran Ekonomi Bulanan AS

CPO

Untuk Hasil Perkebunan Sawit,Harga minyak kelapa sawit atau crude palmoil (CPO) melesat pada penutupan perdagangan Selasa. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO naik 2,66 persen menjadi MYR 4.090 per ton.

Minyak sawit berjangka Malaysia melonjak hingga di atas MYR 4.000 per ton, karena minyak saingannya di Bursa Dalian menguat. Kekhawatiran buruknya produksi masih terus berlanjut, terutama setelah Dinas Pertanian Luar Negeri USDA mengatakan produksi minyak sawit Malaysia mungkin mencapai 18,8 juta ton yang berakhir September.

Sumber: