Tolak Pemilu 2024 Curang:Deklarasi 100 Tokoh

Tolak Pemilu 2024 Curang:Deklarasi 100 Tokoh

Foto:Din Syamsuddin Memimpin 100 Tokoh Yang Menolak Hasil Pilpres 2024.--

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Rabu Februari 2024.Kelompok masyarakat Gerakan Pemilu Bersih memberikan pernyataan sikap menolak hasil Pilpres 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu 21 Februari 2924 siang.

BACA JUGA:PS Rekapitulasi di Kecamatan:Ketua KPU Akui Ada

BACA JUGA:Selesai di Kecamatan, Logistik Berpindah Ke Gudang KPU Kraksaan

Terpantau sejumlah tokoh seperti mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, eks Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, eks Menag Fachrul Razi, eks Wakapolri Oegroseno, hingga penyanyi kondang Elvy Sukaesih duduk di panggung membacakan pernyataan sikap 100 tokoh menolak pemilu curang, terstruktur, sistematis, dan masif.

"Kami dengan penuh kesadaran dan keyakinan menolak hasil pemungutan dan perhitungan suara Pilpres yang sedang berlangsung dan kelanjutannya," kata Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin memimpin Pembacaan Sikap di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.

BACA JUGA:TNI-Polri Tetap Netral:Masa SBY Di Pilpres 2009

BACA JUGA:Muncul Gerakan Salam 4 Jari:Di Media Sosial

Dalam pernyataan tersebut, mereka menyatakan pelaksanaan Pilpres 2024 telah menyimpang dari etika politik yang berdasarkan agama hingga keadilan.

"Serta etika politik berdasarkan agama dan budaya bangsa, khususnya prinsip kejujuran dan keadilan," kata Din.

Din mengatakan, kecurangan penyelenggaraan Pilpres 2024 dilakukan secara sistematis jauh sebelum hari pencoblosan berlangsung hingga saat ini dalam tahapan quick count.

"Pilpres 2024 mengalami kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Hal demikian ditandai adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) Bermasalah melibatkan sekitar 54 juta pemilih, seperti yang diajukan oleh pihak tertentu ke KPU, yang tidak diselesaikan dengan baik,"Ujarnya.

"Berdasarkan keterangan para ahli, adanya indikasi rekayasa kecurangan melalui IT KPU yang servernya berada di luar negeri, dan dirancang (by design) menguntungkan paslon 02," Sambungnya.

BACA JUGA:TNI-Polri Tetap Netral:Masa SBY Di Pilpres 2009

BACA JUGA:Kualitas Demokrasi;Ganjar Kampanye, Mengkhawatirkan

Sumber: