DISWAYPROBOLINGGO.ID.Rusia,Sabtu 07 Desember 2024.Dengan Adanya Agenda Perdamaian Rusia Dan Ukraina Di Mana,Negara-negara Barat, Di Mana Uni Eropa dan Amerika Serikat, telah menjatuhkan sanksi yang mencakup pembatasan perdagangan, sektor energi, perbankan, serta larangan atas barang-barang dan teknologi penting. Jika perang berakhir, Rusia Berpotensi Mendapatkan Kesempatan Untuk meredakan Atau Bahkan Mencabut slDebagian Besar sanksi.
BACA JUGA:Berakhir :NATO dadakan Beri Sinyal Perang Rusia dan Ukraina
BACA JUGA:Benar Kejahatan Perang di Gaza :Pensiunan Menhan Israel Sebut Netanyahu
Pemulihan hubungan perdagangan dengan negara-negara Barat dapat memperbaiki kondisi ekonomi Rusia. Sektor-sektor seperti energi, yang menjadi andalan ekspor Rusia, akan kembali mendapatkan akses lebih luas ke pasar internasional. Selain itu, investasi asing yang sebelumnya menghindari Rusia karena ketegangan geopolitik dan risiko hukum akan kembali mengalir, menciptakan peluang pekerjaan dan mendorong pembangunan infrastruktur.
3. Cap Negara Pemenang Perang dan Penguatan Posisi Geopolitik Jika perang diakhiri sekarang, Rusia akan dicap dalam sejarah sebagai pemenang perang dengan indikator telah merebut banyak wilayah dari Ukraina. Label Rusia sebagai pemenang perang juga akan mencoreng citra Amerika Serikat dan NATO sebagai pendukung militer Kyiv dengan bantuan senjata yang melimpah. Keuntungan lainnya adalah Rusia berpotensi memperkuat posisinya di kawasan Eropa dan Asia. Meskipun mengalami kerugian dalam konflik ini, Rusia dapat mengambil langkah strategis untuk menegosiasikan kembali perbatasan, mendapatkan pengaruh yang lebih besar, dan memperkuat aliansi dengan negara-negara tetangga yang lebih condong ke Moskow.
BACA JUGA:Laga Kekuatan Rahasia:AS & UEA , Jauhkan Negara Arab Ini dari Iran
BACA JUGA:Sekutu NATO Gelisah Berat:Kanselir Jerman Mendadak Telepon Putin
Dalam Hal ini, dengan berakhirnya perang, Rusia dapat merespons tantangan dari negara-negara NATO dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara yang memiliki ketergantungan pada energi Rusia. Negara-negara seperti China, India, dan negara-negara Asia Tengah, yang telah menunjukkan sikap lebih netral atau mendukung Rusia selama perang, mungkin akan melihat Rusia sebagai mitra strategis yang lebih stabil.