Rentan Serangan Siber: Waspada,Kapolri Kita Harus Persiapkan Pengamanan Profesional

Rabu 17-07-2024,14:21 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta.Rabu Juli 2024.Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengakui serangan siber saat ini kian marak terjadi di Indonesia. Untuk itu, Skema Untuk Proses Pengamanan Perketat.

BACA JUGA:Luar Biasa HGU 190 Tahun:Investor IKN, Kereta Cepat Bebani WIKA

BACA JUGA:Harga Hasil Tambang:Minyak Mentah Turun, Batu Bara

"Kita menghadapi kondisi yang rentan terkait dengan masalah serangan siber. Sehingga mau tidak mau, kita harus mempersiapkan pengamanan di bidang serangan siber,"Ucapnya Sigit dalam Rakorwas Kompolnas-Polri di Ancol, Jakarta Utara, Rabu 17 Juli 2024.

Dalam menghadapi hal ini, Sigit menjelaskan, pihaknya telah menyusun sejumlah regulasi untuk memperketat keamanan dari layanan digital Polri. Nantinya, aplikasi hingga situs layanan Polri akan terlebih dulu di-asesmen keamanannya oleh Komite TIK Polri.

Selain itu, eks Kabareskrim ini memastikan, Korps Bhayangkara bakal melakukan peningkatan infrastruktur keamanan data.

BACA JUGA:Satgas Pemberantasan Judi Online:Di Syahkan Jokowi , Menkopolhukam Jadi Ketua

BACA JUGA:SANGAT TRAGIS:Pidato Trump Sebelum Ditembak

"Mulai dari perangkat anti DDOS dan tentunya beberapa sistem pengamanan lain yang harus kita siapkan termasuk mekanisme pengamanan data," jelas Sigit.

"Dan tentunya kita harus melakukan pentest secara berkala. Artinya sistem keamanan yang sudah kita buat harus kita coba untuk kita terobos, apakah ini masih baik atau harus kita tingkatkan lagi,"Sambungnya.

BACA JUGA:Medan Macet? Presiden Joko Widodo'Singgung' Walikota Medan ,Bobby Nasution

BACA JUGA:Pemerintahan Prabowo:Retno Sebut Evakuasi 1.000 Korban Gaza ke RI Wajib Di Laksanakan

Dalam Hal ini,Sigit menyampaikan, saat ini juga telah dibentuk tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang bertugas melakukan penyelidikan pelaku kejahatan di bidang siber.

Tim ini hasil kerja sama Polri, Badan Sandi Siber Negara (BSSN), dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

"Ini tentunya terus kita lakukan, karena memang perkembangan kejahatan siber terus meningkat, sehingga selalu dibuat hal-hal baru untuk bisa menerobos sistem keamanan,"Tutupnya.

Kategori :

Terpopuler