Karena Didominasi Sentimen Dalam Negeri : Penyebab IHSG Sampai Terpuruk

Karena Didominasi Sentimen Dalam Negeri : Penyebab IHSG Sampai Terpuruk

Foto:Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Terpuruk --

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta,Rabu 25 September 2024.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Terpuruk 97,5 poin (1,25%) ke level 7.680,9 pada penutupan sesi I. Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkap penyebab IHSG hari ini Terpuruk didominasi sentimen dalam negeri.

BACA JUGA:Data Terbaru : Siklus Harga Emas 24 Karat Antam

BACA JUGA:Anisah SyakurJadi DPR RI Terpilih: Karena KPU Menetapkan Pemecatan Gus Irsyad dari PKB

Pilarmas mengatakan, sentimen dalam negeri tersebut adalah aksi profit taking pada saham-saham emiten bank besar. Hal ini terjadi karena pasar tampaknya mencermati stimulus yang agresif oleh China akan dapat berimbas memberikan daya tarik investor masuk ke China. “Mengingat PBoC memperkenalkan dua instrumen baru untuk meningkatkan pasar modal,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Rabu 25 September 2024.

Pilarmas menyebut, dua instrumen baru tersebut adalah dana sebesar 500 miliar yuan, yang memungkinkan dana, perusahaan asuransi, dan pialang untuk mendapatkan akses lebih mudah ke pendanaan guna membeli saham. Sedangkan kedua, menyediakan hingga 300 miliar yuan dalam bentuk pinjaman murah dari PBoC kepada bank- bank komersial.

“Kebijakan itu untuk membantu mereka mendanai pembelian saham oleh entitas lain dan program pembelian kembali,” papar Pilarmas.

BACA JUGA:Akhirnya Berpesta:Usai Ambruk, Kini Wall Street

BACA JUGA:Akhirnya Berpesta:Usai Ambruk, Kini Wall Street

Pilarmas menyampaikan, IHSG hari ini juga terpengaruh pergerakan indeks saham Asia yang mixed. Hal itu tampaknya ditopang paket stimulus ekonomi dari bank sentral China (PBoC). PBoC meluncurkan paket stimulus moneter yang komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan pasar. Hal ini sebagai upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi China sekitar 5% di tahun ini.

BACA JUGA:Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek IndonesiaI Gagal Bertahan di 7.700-an

BACA JUGA:Wall Street Terpuruk, Histori Pekan Terburuk

“Alhasil, bank sentral China meluncurkan langkah-langkah baru untuk mendukung pertumbuhan ekonominya,”Ujarnya Pilarmas.

Pilarmas menilai, langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps dan menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin menjadi 2%. PBoC juga berencana untuk menurunkan biaya pinjaman hingga $5,3 triliun dalam hipotek dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua.

“Tentunya langkah-langkah stimulus agresif dari bank sentral China yang bertujuan untuk menopang ekonomi yang sedang sakit terus meningkatkan sentimen,”Ujarnya Pilarmas.

Sumber: