Dilarang: X Milik Elon Musk Beraktivitas di Brasil

Dilarang: X Milik Elon Musk Beraktivitas di Brasil

Foto:Mahkamah Agung Brasil Larang Platform X Milik Elon Musk 2024--

DISWAYPROBOLINGGO.ID.Elon Musk.Sabtu 31 Agustus 2024.Mahkamah Agung Brasil memutuskan untuk melarang X (dulunya Twitter) untuk beroprasi di negaranya.

Keputusan ini diambil setelah Perusahaan Milik Elon Musk Gagal Memenuhi Tenggat Waktu Untuk Menunjuk Perwakilan Hukum Baru Di  Brazil.

BACA JUGA:Kamis 29 Agustus 2024: Harga Emas Spot Naik ke US$2.516,63

BACA JUGA:Menjadi Role Model: Bisa Hidup Sederhana KPK Minta Kaesang Pangarep

Hakim Mahkamah Agung Federal Brazil Alexandre de Moraes memerintahkan penangguhan segera dan menyeluruh platform media sosial tersebut hingga mematuhi semua perintah pengadilan dan membayar denda yang berlaku.

Pengadilan juga telah memberikan perusahaan seperti Apple dan Google tenggat waktu lima hari untuk menghapus X dari toko aplikasinya dan memblokir penggunaannya pada sistem iOS dan Android. 

Kemudian orang atau bisnis yang menggunakan sarana seperti VPN (jaringan pribadi virtual) untuk mengakses platform tersebut dapat didenda R$50.000 (£6.700).

Di Mana adanya, perintah hakim, larangan akan berlaku hingga X menunjuk perwakilan hukum baru di negara tersebut dan membayar denda karena melanggar hukum Brasil.

BACA JUGA:Victoria Beckham Suntik Modal Jutaan Poundsterling ke Kerajaan Mode dan Kecantikan

BACA JUGA:BESOK JELAS :Bobby-Surya Daftar ke KPU Sumut 28 Agustus 2024

Perselisihan ini sebenarnya dimulai sejak April lalu ketika hakim Moraes memerintahkan penangguhan puluhan akun X karena diduga menyebarkan disinformasi terkait pendukung mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro harus diblokir saat mereka sedang diselidiki.

BACA JUGA:Fuul Demokratis: Jokowi Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024

BACA JUGA:Akan Bahas Perdamaian: Jokowi Bertemu Paus Fransiskus Tanggal 4 September 2024

Menanggapi keputusan tersebut, pemilik X Elon Musk berkata: "Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi dan hakim semu yang tidak dipilih di Brasil menghancurkannya untuk tujuan politik."

Sumber: