HARI IBU KARTINI:Habis Gelap Terbitlah Terang

HARI IBU KARTINI:Habis Gelap Terbitlah Terang

Foto:Fakta Singkat Nama Lengkap Raden Ajeng Kartini Lahir Mayong, Jepara, 21 April 1879 Meninggal Rembang, 17 September 1904 Gelar Pahlawan Nasional.--

DISWAYPROBOLINGGO.Letters of a Javanese Princess.Minggu 21 April  2024.Memperingati Hari Kartini bermula pada 2 Mei 1964 saat Presiden Soekarno mengeluarkan Keppres No.108 Tahun 1964. Lewat aturan tersebut, Soekarno menjadikan R.A Kartini sebagai pahlawan nasional dan menetapkan hari lahirnya, 21 April, sebagai perayaan Hari Kartini. Aturan tersebut dikeluarkan Soekarno bukan tanpa dasar.

BACA JUGA:Keadaan Iran-Israel:Mentri Luar Negeri Retno Kontak Menlu Hungaria

BACA JUGA:Palestina Gagal:Jadi Anggota Penuh PBB ,AS Memveto

Semasa hidupnya, Kartini berupaya mendobrak pandangan bahwa perempuan tak hanya mengurusi urusan domestik: kasur, sumur, dan dapur. Hal ini bisa terjadi karena Kartini muda hidup dalam kungkungan budaya Jawa yang menurutnya kolot atau kuno.

Narasi sejarah mencatat dia pernah dipingit keluarga. Tak tanggung-tanggung, dia dipingit hingga 6 tahun lamanya. Meski begitu, selama pingitan Kartini melakukan transformasi luar biasa atas pikirannya. Dia banyak membaca buku dan koran, hingga pikirannya terbuka dan luas.

Buah manis dari transformasi itu kelak dituangkan dalam surat-surat yang ditulis setelah bebas masa pingitan kepada teman-temannya di Belanda. Secara garis besar, Kartini menuntut emansipasi di Tanah Air.

BACA JUGA:Ledakan Gudang Amunisi di Bogor:Pangdam Jaya Bakal Investigasi

BACA JUGA:Situasi Modal Bank Saat Ini?Rupiah Melorot Rot Rot

"Usaha kami mempunyai dua tujuan, yaitu turut berusaha memajukan bangsa kami dan merintis jalan bagi saudara-saudara perempuan kami menuju keadaan yang lebih baik, yang lebih sepadan dengan martabat manusia," tulis Kartini kepada Nellie van Kol pada tahun 1901 yang terdapat dalam Emansipasi: Surat-Surat Kepada Bangsanya, 1899-1904 -2017.

Pendirian Ibu Kartini, untuk mencapai Perjuangan tersebut Wanita harus menempuh sekolah. Lewat cara ini, Wanita percaya pemikiran Wanita bisa terbuka dan semakin matang. Bahkan, keterbukaan dan kematangan ini tak hanya berdampak pada diri Wanita itu sendiri, melainkan kepada anak yang dikandungnya kelak.

"Wanita Jawa harus dididik, harus diberi pelajaran, harus turut serta dalam pekerjaan raksasa: pendidikan bangsa yang berjuta-juta," tulis Kartini.

BACA JUGA:Kampanye::Bahlil Dikritik AMIN karena Dampingi Gibran Kampanye

BACA JUGA:MAU TAHU:KTP Digital,Ada Satu Portal Canggih

Sayang, Perjuangan  Ibu Kartini di bidang emansipasi Cepat Berlalu. Di usia masih sangat muda, yakni 25 tahun, Kartini menghembuskan nafas terakhir tepat pada 17 September 1904.Ibu Kartini wafat setelah melahirkan anak pertama dan terakhirnya.

Sumber: