SEPERTI PUZZLE:Efek Tersusun Perang Iran-Israel Untuk Perekonomian RI

SEPERTI PUZZLE:Efek Tersusun Perang Iran-Israel Untuk Perekonomian RI

Foto:Perang Iran Vs Israel Bikin Ekonomi Global Semakin Tidak Pasti,2024--

Ronny menjelaskan kenaikan harga minyak dunia juga berpotensi membawa rupiah semakin tertekan. Sebab, ekspektasi terhadap ekonomi domestik semakin menurun di satu sisi dan penguatan dolar di sisi lain.

Alhasil, inflasi akan semakin menjadi-jadi karena biaya impor bahan baku dan bahan baku penolong semakin mahal, yang membuat biaya produksi barang berbasis bahan baku impor semakin naik, yang kemudian diikuti harga jual barang yang ikut melangit.

"Ujungnya, pertumbuhan ekonomi akan sangat tertekan, lalu pengangguran dan kemiskinan akan meningkat, yang kemudian semakin menekan konsumsi dan semakin menjatuhkan performa pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Ronny.

Di sisi lain, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho belum melihat serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel bakal berdampak besar, apalagi sampai ke peningkatan harga minyak. Pasalnya, serangan tersebut belum tentu dibalas oleh Israel.

Andry menjelaskan Iran memang pengekspor minyak, tetapi tidak ada minyak yang dijual ke Indonesia. Data melaporkan Indonesia banyak mengimpor minyak dari Arab Saudi. Hal inilah yang patut diwaspadai.

"Jadi yang patut kita waspadai itu adalah minyak mentahnya sendiri, dari Arab Saudi, LPG (dari) Qatar. Kenapa? Karena wilayah ini terhubung satu dengan yang lain dengan Selat Hormuz. Selat Hormuz ini merepresentasikan seperlima dari global oil supply. Dan tentunya eskalasi itu tidak hanya berhenti di sini saja," jelas dia.

"Artinya, kalau misalnya Israel menyerang Iran, yang terganggu itu (pertama) di selat ini, yang kedua adalah di Red Sea, di Laut Merah," sambungnya.

Dalam  konflik di Laut Merah sebenarnya sudah bergejolak sejak Februari silam, di mana milisi dari Iran mengganggu kapal barang negara-negara G7 dan aliansi Israel untuk masuk ke Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania serta Laut Merah.

Menurut Andry, jika eskalasi ini semakin besar, Laut Merah akan menjadi kawasan yang akan berkonflik. Andry Menyimpulkan setidaknya ada beberapa hal yang bisa berdampak pada ekonomi Indonesia.

Pertama, harga minyak. Kedua, disrupsi pasokan minyak. Ketiga, perdagangan global yang tentu akan mempengaruhi perdagangan dalam negeri. Pasalnya, beberapa kargo akan tertahan hingga tak bisa masuk ke Laut Merah.

"Otomatis biaya pengiriman itu pasti akan semakin meningkat. Itu juga akan menjadi biaya bagi perdagangan secara keseluruhan," jelas dia.

"Jadi harga minyak tadi akan naik, terus habis itu kita melihat bahwa pasokan minyak itu misalnya dari Arab Saudi sulit untuk keluar, itu jadi double kenaikannya, ditambah untuk ngimpornya sendiri juga mahal, karena tadi ada disrupsi perdagangan," imbuhnya.

BACA JUGA:Rencana Pertemuan JK-Megawati: Gatot, Berjuang Bersama Selamatkan Negeri

BACA JUGA:Komut Pertamina Mundur: Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Pandangan konflik geopolitik juga berdampak pada fiskal. Menurutnya, risiko fiskal inilah yang membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani mengadakan pertemuan mendadak untuk membahas masalah ini.

Sumber: