SEPERTI PUZZLE:Efek Tersusun Perang Iran-Israel Untuk Perekonomian RI

SEPERTI PUZZLE:Efek Tersusun Perang Iran-Israel Untuk Perekonomian RI

Foto:Perang Iran Vs Israel Bikin Ekonomi Global Semakin Tidak Pasti,2024--

BACA JUGA:2 Purnawirawan TNI,Jokowi Lantik:Siang Ini,Hadi Tjahjanto Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR/BPN

BACA JUGA:Tak Hadiri Pelantikan:Moeldoko Selamati AHY

Sudah Cukup Jelas konflik di Timur Tengah membuka peluang terhadap kenaikan harga minyak. Maklum, wilayah tersebut merupakan salah satu eksportir terbesar minyak mentah dunia.

Kendati demikian, menteri ESDM era pemerintahan Presiden Jokowi itu belum bisa memprediksi berapa kenaikan harga minyak tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM Tutuka Ariadji mewanti-wanti rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) naik hingga US$10 per barel buntut serangan Iran terhadap Israel. Oleh karena itu, ia pun memprediksi harga ICP bisa tembus ke level US$100 per barel.

Tutuka menjelaskan ketegangan geopolitik bisa kian memperkeruh rantai pasok. Apalagi, Indonesia merupakan importir minyak mentah.

BACA JUGA:Mundur dari Deputi V KSP:Dukung Pasangan Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

BACA JUGA:Alami Gangguan,KRL Tertahan Dan Terkunci Selama 45 Menit

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P. Sasmita berpendapat dampak jika terjadi perang antara Iran dan Israel akan sangat besar.

Tak hanya dampak terhadap ekonomi global akibat pasokan minyak dunia dari Timur Tengah yang mandek, terutama dari Selat Hormuz dan Laut Mediterania, tetapi juga dampak terhadap geopolitik.

Menurutnya, perang kedua negara itu akan membelah dunia menjadi dua kubu. Pasalnya, kedua negara akan menjadi proksi geopolitik dari dua kubu yang sejak lama sulit untuk akur. Karena itu, banyak yang menyebut potensi perang dunia ketiga ada di balik terjadinya perang di antara kedua negara itu.

"Jika itu sampai terjadi, ekonomi dunia yang memang sudah sulit akan semakin sulit. Tentu imbasnya ke Indonesia akan bertambah besar, baik dari sisi ekspor maupun dari sisi kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar," Ujarnya Ronny.

"Semuanya sangat berpotensi menekan performa ekonomi kita ke zona kontraktif," sambungnya.

Lebih lanjut, Ronny menjelaskan perang yang berimbas terhadap kenaikan harga minyak dunia bakal berdampak terhadap sejumlah hal.

Panasnya tensi Iran vs Israel akan memaksa pemerintah untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri dengan mengurangi subsidi alias menaikkan harga jual. Hal ini berisiko menaikkan inflasi. Jika inflasi meningkat, maka suku bunga akan berpotensi naik untuk menekan peredaran uang agar harga-harga kembali stabil.

Sumber: