Telkom sukses:Satelit Merah Putih 2 Telkom Sudah Di Posisi slot orbit 113 BT
Foto:Satelit ke-11 Milik Telkom 2024--
DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Senin 18 Maret 2024.Telkom menjelaskan, IOT terdiri atas proses antenna mapping serta tes performa payload agar bisa berkomunikasi dengan Stasiun Pengendali Telkomsat Di Cibinong, Jawa Barat.
BACA JUGA:Logout Massal:Instagram dan Facebook Down Bersamaan
BACA JUGA:Computing Singtel:Telkomsel, Solusi 5G Dan Edge
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, menargetkan satelit ini bisa beroperasi secara komersial pada awal April 2024. "Kalau bisa, kami juga berupaya agar dia beroperasi full lebih cepat pada akhir Maret ini," Ucapnya Bogi, dalam diskusi terbatas yang dihadiri kumparanTECH di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024.
Ada tiga alasan utama Telkom meluncurkan Satelit Merah Putih 2. Yang pertama, kata Bogi, Indonesia negara kepulauan yang sejumlah lokasinya sulit untuk dibangun infrastruktur telekomunikasi darat. Oleh karena akses telekomunikasi di sana perlu ditopang oleh satelit.
BACA JUGA:Dian Sastro:Sering Dimarahi Rocky Gerung Saat Jadi Mahasiswa
BACA JUGA:Microsoft Dukung Kominfo Soal Etika kecerdasan Artificial AI
Kedua, Telkom perlu mempertahankan slot orbit 113 derajat BT agar jangan sampai lepas ke pihak atau negara lain. "Orbital slot kalau sudah dikuasai oleh negara lain, sangat sulit untuk berpindah. Kita harus mempertahankan orbital slot milik Indonesia,"Ujarnya.
Alasan ketiga, satelit dipandang sebagai infrastruktur telekomunikasi yang sangat strategis untuk ketahanan dan kedaulatan negara. Contohnya, ketika terjadi bencana, dan infrastruktur telekomunikasi darat lumpuh, maka pemerintah dapat mengaktifkan satelit untuk menopang akses telekomunikasi di sana.
Satelit Merah Putih 2 merupakan satelit berteknologi High Throughput Satellite (HTS) yang berarti ia bisa mengantarkan data dengan cepat.
BACA JUGA:Chery Omoda E5:'Kamera 540' Bisa Lihat Kolong Mobil
BACA JUGA:Google PHK Ratusan Karyawan ,SDM Tergeser Teknologi Ai
Dengan kapasitas 32 Gbps, dia membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-Band dan Ku-Band yang akan menjangkau seluruh area Indonesia.
Telkom memanfaatkannya sebagai backhaul untuk mendorong pemerataan akses internet di Indonesia. Backhaul sendiri, dalam ekosistem telekomunikasi, merupakan jaringan utama pengantar akses telekomunikasi, yang akan terhubung dengan sub-jaringan seperti menara BTS dalam infrastruktur darat. Kemampuannya berguna untuk menyediakan akses internet di remote area.
Sumber: