ABU ABU WARNANYA:Kampanye Jokowi

Senin 05-02-2024,21:58 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

Lima hari sebelum makan bakso di Magelang bareng Prabowo, Jokowidalam agenda yang lagi-lagi bersama Prabowo mengatakan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak asalkan tidak memakai fasilitas negara.

“Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masa gini (berpihak) enggak boleh, berpolitik enggak boleh. Boleh [kok]. Menteri juga boleh,” Ucapnya Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai serah terima pesawat Super Hercules C-130J-30 dari Kemenhan ke TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 24 Januari 2024.

Jokowi mengucapkan itu bukan hanya di depan Prabowo, tapi juga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.

BACA JUGA:TAK GENDONG KE MANA MANA? Kampanye Ganjar 'Diikutin' Jokowi

BACA JUGA:TPN Ganjar:Selain Ponsel, Sebut Polisi Juga Sita Instagram Hingga Email Aiman

Meski kemudian Jokowi mengatakan bahwa ucapannya mengacu ke UU Pemilu semata, indikasi keberpihakannya sesungguhnya telah diungkap secara tersirat oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi yang juga Ketua Umum Projo (relawan Jokowi), serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Golkar (salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran).

“Masa sesuatu yang jelas, kita perjelas lagi sih? Sesuatu yang sudah jelas ya tidak perlu dijelaskan,” kata Budi kepada wartawan usai rapat internal kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada hari yang sama dengan santap malam Prabowo-Jokowi.

Airlangga menyatakan hal serupa. “Ya, kan sudah jelas, enggak harus diterjemahkan.”

Jokowi bukan cuma makan bareng Prabowo, tapi juga menteri-menterinya yang tergabung dalam koalisi Prabowo (Koalisi Indonesia Maju). Awal Januari, selama tiga hari berturut-turut ia bergantian bersantap bersama mereka. Setelah dengan Prabowo pada 5 Januari, disusul bersama Airlangga pada 6 Januari, dan Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN) pada 7 Januari.

Bersama Zulhas panggilan akrab Zulkifli Hasan, Jokowi makan siang di Resto Medja, Kota Bogor. Mereka kompak berkemeja putih. Usai santap siang, Zulhas mengatakan kepada wartawan bahwa ia menyampaikan dua hal ke Jokowi, yakni soal perkembangan kampanye Prabowo-Gibran dan soal bantuan sosial yang tengah gencar digelontorkan pemerintah.

Pertemuan intensif Jokowi dan ketua-ketua parpol pendukung Prabowo-Gibran, termasuk baru-baru ini dengan Ketua Umum PSI yang notabene putranya sendiri, Kaesang Pangarep, sesungguhnya secara terang menunjukkan posisi politik Jokowi yang berada di kubu 02 meski ia tak pernah secara resmi mundur dari PDIP (yang mengusung Ganjar-Mahfud).

“PKH (Program Keluarga Harapan), bansos, Bantuan Langsung Tunai El Nino, itu akan dilanjutkan, ditambah Dana Abadi Pesantren. Kalau kami sampaikan keberlanjutan ini, insyaallah [pemilu] satu putaran bisa selesai,”Ujarnya Zulhas.

Ucapan tersebut sontak memantik tanda tanya terkait tujuan digelontorkannya bansos: apakah sungguh-sungguh untuk kebutuhan rakyat, atau lebih demi penggalangan elektoral 02 yang menggaungkan keberlanjutan program Jokowi, termasuk bansos-bansos itu.

Bansos Jor-Joran, Gaji ASN Naik

Anggaran belanja bansos memang naik drastis di APBN 2024. Semula nilainya Rp 157,3 triliun atau bertambah Rp 10,8 triliun dibanding realisasi APBN 2023. Namun jumlah itu pun kini membengkak karena Istana meminta tambahan dana yang membuat Kemenkeu perlu merealokasi anggaran pos-pos lain.

Kategori :