Pakar Ekonom Tegur Pemerintahan Donald Trump History Tarif Naik Picu 'The Great Depression'Picu 'The Great

Minggu 06-04-2025,18:47 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

BACA JUGA:Dolar AS Saat Ini:Nilai Tukar Rupiah

Tarif ini tidak mencegah impor untuk terus tumbuh pada tahun-tahun berikutnya.

The great depression Pada 1929, profesor Harvard George Roorbach menulis: "Sejak berakhirnya Perang Saudara (1865), saat Amerika Serikat berada di bawah sistem perlindungan yang hampir tanpa gangguan, perdagangan impor kita telah berkembang pesat."

Roorbach kemudian menambahkan bahwa fluktuasi perdagangan impor tampaknya lebih terkait dengan faktor-faktor selain naik turunnya tarif.

Setahun kemudian, Amerika di bawah kepemimpinan Herbert Hoover kembali memperketat tarif.

Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley tahun 1930 paling diingat karena memicu perang dagang global dan memperdalam Depresi Besar (The Great Depression), demikian menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional.

BACA JUGA:AKAN MENDARAT BURSA SAHAM TAHUN 2025 :OJK Respons Perusahaan BUMN

BACA JUGA:BIANG KELADINYA : Para Demonstran AS-Eropa Kecam Elon Musk

Keith Maskus dari Universitas Colorado kemudian menambahkan bahwa kenaikan tarif adalah salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Depresi Besar, selain banyak faktor rumit lain.

Berakhirnya Perang Dunia Kedua menandai dimulainya era baru dalam perdagangan. Era ini ditandai oleh ratifikasi perjanjian perdagangan bebas GATT pada tahun 1947 oleh 23 negara, termasuk Amerika Serikat.

Perjanjian tersebut jadi pondasi pengembangan perdagangan internasional dengan mengenakan bea masuk yang lebih moderat.

Momentum tersebut dipertahankan oleh Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, yang mulai berlaku pada 1994.

BACA JUGA:Rupiah Akan Babak Belur:Perang Dagang Dimulai Besok

BACA JUGA:Akhirnya Mewujudkan Rekor Termahal :Harga Emas Hari Ini

Bersamaan dengan NAFTA, perdagangan bebas di Amerika Serikat semakin diperluas dengan pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 1995, dan perjanjian perdagangan bebas (FTA) tahun 2004 antara Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Tengah.

Di Mana,masa jabatan pertamanya, Donald Trump kembali menerapkan kebijakan tarif dan bertindak keras pada China. 

Kategori :