Pakar Ekonom Tegur Pemerintahan Donald Trump History Tarif Naik Picu 'The Great Depression'Picu 'The Great

Minggu 06-04-2025,18:47 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

DISWAYROBOLINGGO.ID.Paman Sam , Minggu 05 April 2025.Dengan Adanya pengumuman "Hari Pembebasan" Donald Trump, Amerika Serikat pernah juga mengenakan tarif tinggi dengan hasil yang tidak meyakinkan dan mendatangkan bencana.

"Kita memiliki presiden abad ke-20 dalam ekonomi abad ke-21 yang ingin membawa kita kembali ke abad ke-19," tulis profesor ekonomi Dartmouth College Douglas Irwin di X, seperti dikutip dari AFP. 

BACA JUGA:Agenda Membalas Di Persiapkan:Eropa ke Trump Soal Perang Tarif

BACA JUGA:Agenda Membalas Di Persiapkan:Eropa ke Trump Soal Perang Tarif

Abad ke-19 menandai zaman keemasan tarif di Amerika Serikat, dengan tarif rata-rata mendekati 50 persen. Pada era itu, doktrin yang diadopsi sejak negara AS berdiri menyebar luas: melindungi ekonomi Amerika saat dalam periode industrialisasi.

"Studi menunjukkan pada periode itu tarif memang bantu melindungi perkembangan industri dalam negeri sampai tingkat tertentu," kata Keith Maskus, seorang profesor di Universitas Colorado.

"Tetapi dua faktor yang lebih penting adalah akses ke tenaga kerja internasional, dan modal...yang mengalir di Amerika Serikat,"Sambungnya.

Christopher Meissner, seorang profesor di University of California mengatakan kepada AFP bahwa selain faktor-faktor ini, alasan AS memiliki sektor industri yang berkembang pesat adalah akses ke sumber daya alam.

BACA JUGA:Asing Banyak Jual Saham Ini:Di Saat IHSG Lagi Segar- Segarnya

BACA JUGA:Efek Ketidaknyamanan Inflasi AS :Wall Street DiGoyang Aksi Jual Masif

Sumber daya ini meliputi batu bara, minyak, bijih besi, tembaga, dan kayu -- yang semuanya penting bagi industri.

"Sektor industri tidak akan merosot lebih kecil jika AS menerapkan tarif yang jauh lebih rendah," tambah Meissner.

Tak lama setelah menjabat pada bulan Januari, Trump berkata: "Kita akan berada dalam kondisi terkaya seperti dari tahun 1870 hingga 1913."

Pria Republik berusia 78 tahun itu sering merujuk pada mantan presiden AS William McKinley, yang melahirkan salah satu undang-undang tarif paling ketat di negara itu, yang disahkan pada 1890.

BACA JUGA:Buronan ICC:BenjaminNetanyahu Masih Bisa Nyantai ke Hungaria

Kategori :