Peluang PD 3 : Semakin Terbuka,Dunia Krisis Berat,Donald Trump Buka Suara

Jumat 13-12-2024,21:28 WIB
Reporter : KANS HABSHI
Editor : KANS HABSHI

Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Zelenskiy menggunakan pertemuan tersebut untuk menjelaskan kebutuhan Ukraina akan jaminan keamanan dalam setiap negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia telah lama berupaya menjadi anggota NATO.

"Saya berbicara dari kedua belah pihak. Sungguh menguntungkan kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini," kata Trump mengaku terkejut dengan banyaknya korban.

"Saya pikir saya punya rencana yang sangat bagus untuk membantu, tetapi ketika saya mulai mengungkap rencana itu, rencana itu menjadi hampir tidak berguna," Sambungnya.

BACA JUGA:Serukan : Netanyahu Dihukum Mati! Pemimpin Tertinggi Iran

BACA JUGA:Jinakkan AS Pakai Minyak :Berdamai dengan Iran ,Sistem Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia

Perang memasuki apa yang menurut beberapa pejabat Rusia dan Barat dapat menjadi fase terakhir dan paling berbahaya karena pasukan Moskow bergerak maju dengan kecepatan tercepat sejak minggu-minggu awal konflik. Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik yang dikenal sebagai Oreshnik ke kota Dnipro, Ukraina, pada 21 November.

Presiden Vladimir Putin menyatakan tindakan tersebut sebagai respons atas penggunaan pertama rudal balistik ATACM AS dan Storm Shadows Inggris oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan izin dari Barat. Washington mengatakan lebih banyak pengiriman ekspor pertahanan udara AS ke Ukraina sedang dalam perjalanan ke negara tersebut.

AS Sabtu lalu telah meluncurkan paket bantuan senilai US$988 juta (Rp 15 triliun) berupa senjata dan peralatan baru untuk Ukraina. Ketika ditanya apakah Trump telah berbicara dengan Putin sejak terpilih, Trump menolak menjawab, dengan mengatakan, "Saya tidak bisa memberi tahu Anda. Saya tidak bisa memberi tahu Anda. Itu tidak Wajar".

Kategori :