DISWAYPROBOLINGGO.ID.Paman Sam, Jum'at 13 Desember 2024.Selesanya Pilpres Amerika Serikat Di Mana,Sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik penggunaan rudal yang dipasok Washington oleh Ukraina untuk melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia. Trump Mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Time yang diterbitkan pada hari Kamis, menunjukkan bahwa Donald Trump dapat mengubah kebijakan AS terhadap Ukraina.
BACA JUGA:Akhirnya Terancam Penjara: Israel Tangkap Netanyahu Dan Di Bawah Ke Pengadilan
BACA JUGA:Waspada! Dunia Kembali Gelap, Sri Mulyani
"Apa yang terjadi sungguh gila. Gila," ujarnya merujuk permasalahan yang telah membuka makin lebar "gerbang" ancaman perang dunia 3 (PD 3) dengan Rusia tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat 13 Desember 2024.
"Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia. Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Itu seharusnya tidak boleh dilakukan," tambahnya menandai penobatannya sebagai Tokoh Tahun Ini terbaru versi Time 2024.
Perlu diketahui, Presiden saat ini Joe Biden bulan lalu mencabut larangan Paman Sam terhadap Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk melakukan serangan jauh ke dalam wilayah Rusia, upaya terbarunya untuk meningkatkan Kyiv dalam pertempurannya untuk mengusir pasukan invasi Rusia dari negaranya. Keputusan itu diambil setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memohon.
BACA JUGA:Pilgub Jakarta 2024:KPU DKI Tetapkan Pramono-Rano Menang
BACA JUGA:Keuntungan Besar : Keuntungan Rusia Jika Perang Melawan Ukraina Berakhir
Ukraina sendiri kini mengalami kemunduran dalam perang di medan utama seperti Donbass. Gedung Putih pun mengutip pengerahan 15.000 tentara Korea Utara (Korut) oleh Rusia di sepanjang garis depan sebagai alasan utama mengapa Biden berubah pikiran.
Trump, Di Mana menyampaikan, bahwa ia ingin segera mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun itu.Trump Juga mengatakan kepada Time bahwa ia memiliki "rencana yang sangat bagus" untuk membantu, di Mana Trump Kalau mengungkapkannya sekarang, "rencana itu akan menjadi sia-sia".
"Saya ingin mencapai kesepakatan, dan satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan adalah dengan tidak meninggalkannya,"Tegasnya.
BACA JUGA:Persiapan Serangan Nuklir :Amerika AS Tujuannya ,Amerika Serikat (AS) Tetap Memimpin Dunia
BACA JUGA:Doktrin Nuklir Rusia Terbaru: Putin Patenkan, Ancaman Nyata bagi Barat dan Sekutunya
"Masuknya pasukan Korea Utara ke dalam situasi itu merupakan faktor yang sangat rumit," ujarnya lagi.
Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah bertemu dengan Zelenskiy dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris akhir pekan lalu. Janji Trump untuk segera mengakhiri konflik telah menimbulkan kekhawatiran di Kyiv bahwa hal itu sebagian besar dapat dilakukan berdasarkan ketentuan Moskow.