KPK :Irvian Bobby Mahendro Kemnaker Terima Rp 69 M tapi Harta Rp 3 M

Foto:KEKAYAAN IRVIAN BOBBY - Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel bersama tahanan lainnya mengenakan rompi orange dan tangan terborgol berada di ruang konferensi pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta--
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Jakarta , Minggu 24 Agustus 2025.Dengan Adanya Keberhasilan Oprasi Tangkap Tangan pejabat Kemnaker Dalam Hal, KPK menduga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Ditjen Binwasnaker & K3 Irvian Bobby Mahendro atau 'sultan' tak patuh melaporkan LHKPN. Hal itu karena ada selisih di mana dirinya menerima Rp 69 miliar dalam kasus pemerasan, sedangkan LHKPN-nya hanya Rp 3,9 miliar.
BACA JUGA:Dipecat dari Militer:Peltu Yun Hery Lubis Divonis 3,5 Tahun
BACA JUGA:Gaji Anggota DPR Negara Tetangga RI: Ramai Tunjangan Naik
"Artinya dalam pelaporan LHKPN saudara IBM ini juga diduga tidak patuh. Jumlah asetnya tidak sinkron dengan temuan awal dalam kegiatan tangkap tangan ini,"Ujarnya Jubir KPK Budi Prasetyo ketika dihubungi, Minggu 28 Agustus 2025.
Yang Mana , Irvian terakhir kali melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2 Maret 2022. Dilihat dari LHKPN miliknya, Minggu 24 Agustus 2025, total kekayaan Irvian mencapai Rp 3.905.374.068.
Jumlah tersebut berbanding jauh dengan total uang yang diterima Irvian dalam kasus pemerasan terkait pengurusan K3. Irvian selaku pejabat Kemnaker yang dipanggil 'sultan' oleh Noel mendapatkan aliran uang terbesar.Irvian menerima Rp 69 miliar melalui perantara.
"KPK pasti akan lakukan follow the money atas aset-aset yang diduga terkait ataupun merupakan hasil dari tindak pidana korupsi," Kata Budi.
BACA JUGA:Saya Akan Bongkar :Hasto Bakal Bongkar Skandal Korupsi Pejabat Negara
BACA JUGA:Kasus Kuota Haji:KPK Geledah Kementrian Agama
"Temuan KPK ini sekaligus mengkonfirmasi sebutan 'sultan' untuknya,"Sambungnya.
Juga, kasus pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kemnaker telah berlangsung sejak 2019. Uang pengurusan yang seharusnya cuma Rp 275 ribu melonjak menjadi Rp 6 juta.
KPK mengatakan dari selisih biaya yang dibayarkan oleh para pihak pengurus sertifikat K3 dengan biaya yang seharusnya, uang tersebut mengalir ke beberapa pihak. Totalnya, Rp 81 miliar. Dari Rp 81 miliar, Rp 69 miliar di antaranya mengalir ke Irvian.
Dalam kasus ini, Noel selaku Wamenaker menerima jatah pemerasan Rp 3 miliar. Selain duit Rp 3 miliar, Noel juga mendapatkan satu motor Ducati.
BACA JUGA:Dolar Bisa Rp15.000an?Alasan Rupiah 'Berpesta' di Pelantikan Trump
Sumber: