PSI Gagal Lolos Senayan:Grace, PPP Saja Bisa Enggak Lolos
Foto:Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie Di Jakarta Pusat 2024--
DISWAYPROBOLINGGO.Jakarta,Kamis 21 Maret 2024.Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, Bicara Soal Kegagalan Partainya Lolos Ke Senayan Dalam Pileg 2024. Justru membandingkan kegagalan PSI dengan PPP.
BACA JUGA:Pilgub Jakarta:Surya Paloh,Kita Lihat Dulu Sahroni
BACA JUGA:Titip Kursi Menteri: Jokowi,Budi Arie soal Jokowi
Menurutnya, tidak ada bedanya antara partai baru maupun partai yang sudah lama berdiri dapat menjamin kelolosan ke Senayan.
"Kita lihat PPP dari saya masih SD saja PPP sudah ada. Itu saja [sekarang] enggak lolos," ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor DPP PSI, Kamis 21 Maret 2024.
"Apalagi buat partai-partai baru di tengah peraturan yang selalu berubah," Lanjutnya.
Lebih lanjut, Grace juga menyinggung persyaratan peserta pemilu di Indonesia merupakan yang tersulit di dunia.
"Setiap pemilu selalu ganti peraturan, ya, kan? Dan persyaratan untuk menjadi peserta pemilu di kita ini tersulit di dunia," tuturnya.
"Memang enggak mudah sih,"Tegasnya Grace.
BACA JUGA:Hasto Menduga Ganjar Kalah Di Kandang Banteng Karena Hal Ini
BACA JUGA:KENDAL:Petugas KPPS Meninggal
KPU RI telah merampungkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 dari 38 provinsi dan 128 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), pada Rabu 20 Maret 2024.
Sejumlah partai politik peserta Pemilu 2024 tak lolos ke parlemen karena suaranya di bawah ambang batas 4%.
Berdasarkan hasil rekapitulasi berjenjang tingkat nasional, sejauh ini dari 18 partai politik peserta pemilu, ada 10 parpol yang suaranya tak mencapai ambang batas parlemen.
Salah satu dari partai tersebut adalah PSI yang diketuai oleh anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. Partai ini masih belum bisa menembus DPR karena hanya mendapat suara di bawah 3%.
BACA JUGA:Kecemasan Guru Besar: Universitas Brawijaya, Keadaan Negara
BACA JUGA:Luhut Soal Tudingan Ahok Pada Jokowi
Selain itu ada Perindo yang mendapat suara 1,28% dan PPP yang nyaris lolos dengan 3,83%. Tujuh parpol lainnya, termasuk Hanura yang dulu sempat duduk di parlemen, mendapat suara di bawah 1%.
Sumber: