Ternyata Mata-Mata Israel:Nyaris Jadi Wakil Menteri
Ilustrasi Bendera Israel --
DISWAYPROBOLINGGO.ID.Suriah, Minggu 07 Desember 2025.Kecolongan Dengan Adanya Mata-Mata Israel,Histori intelijen Israel Eli Cohen kembali mencuat karena perannya yang begitu dalam menyusup ke pusat kekuasaan Suriah hingga nyaris diangkat menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Cohen, yang menggunakan identitas samaran Kamel Amin Thaabet, menjadi salah satu operasi intelijen paling berpengaruh dalam sejarah Mossad.
BACA JUGA:Tegaskan:Hamas Tak Ingin Memerintah Gaza Selesai Perang
Cohen lahir dan besar di Mesir, lalu direkrut Mossad pada 1954. Ia kemudian dikirim ke Suriah dengan kedok pengusaha tekstil kaya raya. Untuk memperkuat penyamarannya, ia dibekali latar belakang fiktif sebagai pria Suriah yang pindah ke Argentina pada 1949 untuk membangun bisnis keluarga.
Menurut buku Our Man in Damascus karya Elie Cohn (1971), Cohen mulai masuk ke Suriah melalui Jenderal Amin al-Hafez, saat itu atase militer Suriah di Argentina. Kepadanya, Cohen mengaku ingin kembali ke tanah kelahiran dan membantu membangun Suriah yang kala itu dilanda korupsi.
"Al-Hafez percaya dia adalah pengusaha nasionalis yang ingin memulihkan kehormatan Suriah," tulis Cohn, dikutip Minggu 07 Desember 2025
BACA JUGA:Vladimir Putin Ucapkan Belasungkawa: Banjir Sumatra ke Prabowo Subianto
BACA JUGA:Stop Serang Suriah:Trump Telepon Netanyahu, Peringatkan Israel
Kepercayaan itu membuka pintu lebar bagi Cohen. Ia diperkenalkan ke pejabat-pejabat tinggi dan elite militer. Namanya semakin melambung setelah ia aktif menggelar pesta yang kerap menjadi tempat bertukarnya informasi strategis.Penulis Samantha Wilson dalam Israel (2011) mencatat bahwa kebiasaan elite Suriah berpesta menjadi celah penting bagi Cohen untuk mengumpulkan data penting tanpa dicurigai.
BACA JUGA:Beras Impor: Gubernur Aceh Minta Bebaskan Yang Disegel Mentan Amran
BACA JUGA:PSN:Pemerintahan Prabowo Mau Impor 200 Ribu Sapi Perah Dan Hamil
Pada 1963, al-Hafez naik menjadi presiden dan hubungan keduanya makin dekat. Cohen bahkan sering diajak mengunjungi lokasi-lokasi militer sensitif. Dari sana, ia mengumpulkan informasi detail mengenai pertahanan Suriah yang kemudian dikirim ke Israel melalui kode morse. Operasi itu berlangsung lebih dari tiga tahun.
Kepercayaan yang ia bangun mencapai puncak ketika Cohen ditawari menjadi Wakil Menteri Pertahanan Suriah.
"Ia sempat ragu menerima tawaran itu, namun Mossad mendorongnya melanjutkan operasi," ungkapnya Cohn dalam bukunya.
Sumber: