Al-Thani berpendapat, serangan AS dan Inggris telah menciptakan risiko tinggi atas eskalasi lebih lanjut di kawasan. "Kami selalu lebih memilih diplomasi daripada resolusi militer," ujar al-Thani.
Ia menambahkan, tanpa solusi dua negara (two-state solution) yang layak dan berkelanjutan antara Israel dan Palestina, maka perdamaian di Jalur Gaza akan sulit terwujud.
"Gambaran yang lebih besar tidak dapat diabaikan. Kita tidak bisa membiarkan hal ini hanya di tangan Israel," Tegasnya Al-Thani.